kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

545 penumpang tinggalkan Bali lewat jalur darat


Senin, 27 November 2017 / 20:15 WIB
545 penumpang tinggalkan Bali lewat jalur darat


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai memang telah ditutup. Sebagian besar calon penumpang maskapai yang terdampak penutupan tersebut kini telah mulai dialihkan menggunakan transportasi darat untuk melanjutkan perjalanannya.

Hingga pukul 16.00 WITA tercatat sudah 545 penumpang yang diberangkatkan menuju Terminal Mengwi, Surabaya, Jakarta, dan Padang Bai.

“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pihak maskapai dan Badan Pengelolaan Transportasi darat setempat, untuk menyiapkan moda transportasi darat sebagai alternatif moda bagi penumpang yang terdampak penutupan Bandara Bali,” ujar Israwadi, Corporate Secretary PT Angkasa Pura I dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/11).

Adapun rinciannya dari total 545 penumpang yang meninggalkan Bandara Bali sebanyak 284 penumpang menggunakan bus Damri dan bus pariwisata menuju Terminal Mengwi. Kemudian 200 penumpang menggunakan bus langsung menuju Surabaya, 54 penumpang menggunakan bus langsung menuju Jakarta, dan 7 penumpang menggunakan Innova menuju Padang Bai.

Sementara itu di lain pihak untuk mengakomodir calon penumpang pesawat yang gagal berangkat akibat gangguan abu vulkanik Gunung Agung, PT ASDP Indonesia Ferry juga telah mengoptimalkan layanan angkutan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar. Perusahaan pelat merah itu pun sudah mengantisipasi jika terjadi lonjakan penumpang.

“Apabila terjadi lonjakan pengguna jasa penyeberangan maka akan diberlakukan skenario pola operasi sangat padat,” imbuhnya.

Saat ini dari total 52 unit kapal existing di lintasan Ketapang-Gilimanuk, beroperasi reguler 32 unit kapal yang siap melayani pengguna jasa. Sedangkan di lintasan Padangbai-Lembar, dari total 36 unit terdapat 15 unit kapal yang siap beroperasi reguler setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×