kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

7 perusahaan lokal ekspor perikanan ke Rusia


Rabu, 13 Agustus 2014 / 17:42 WIB
7 perusahaan lokal ekspor perikanan ke Rusia
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Surya Citra Televisi atau SCTV di kompleks Senayan City, Jakarta Selatan (30/9). Stasiun tv ini dimiliki oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). KONTAN/Daniel Prabowo/30/09/2009


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rusia telah membuka kran impor produk perikanan dari Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, kini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang melakukan tahap finalisasi dalam rangka kesiapan dari masing-masing perisahaan eksportir untuk dapat memenuhi persyaratan yang diberikan pihak Rusia.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut P Hutagalung mengatakan, dari hasil evaluasi tersebut setidaknya ada lima hingga tujuh perusahaan yang siap untuk melakukan ekspor. "Target kita perusahaan yang bisa ekspor, pada September ini sudah dapat terealisasi," ujar Saut, Rabu (13/8).

Seiring dengan semakin sempitnya waktu, Saut memproyeksikan nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Rusia tidak akan terlalu tinggi pada tahun ini. Setidaknya, bila pada Agustus ini sudah dapat dibuka, maka nilai ekspor diperkirakan mencapai US$ 12 juta-US$ 15 juta. 

Raihan nilai ekspor ke Rusia tersebut sebenarnya jauh dari target yang diharapkan. Bila tidak ada halangan ekspor tersebut, ekspor Indonesia ke Rusia ditargetkan mencapai US$ 60 juta. Jumlah tersebut naik signifikan bila dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar US$ 5 juta. 

Sekedar mengingingatkan, pelarangan ekspor produk perikanan asal Indonesia ke Rusia oleh otoritas pengawasan produk perikanan Federasi setempat bernama Rosselkhoznadzor telah berlangsung lebih dari satu tahun yakni diterapkan sejak 1 Juli 2013. Akibat pelarangan ekspor tersebut telah mengerus ekspor produk perikanan Indonesia sebesar US$ 30 juta pada tahun lalu.

Rusia mengeluarkan larangan masuk untuk produk perikanan Indonesia. Alasannya, ada persyaratan impor yang belum dipenuhi Indonesia. Di antaranya, uji zat radioaktif terkait kandungan nuklir terhadap produk ekspor ikan dan uji bakteri.

Akibat kebijakan pelarangan ekspor tersebut, jumlah eksportir produk perikanan Indonesia ke Rusia akan menyempit. Bila sebelumnya jumlah eksportir produk perikanan dapat mencapai lebih dari 100 perusahaan, kini yang potensial ekspor hanya sekitar 24 perusahaan.

Produk perikanan Indonesia yang potensial masuk ke Rusia tidak terlalu banyak. Saut bilang, setidaknya ada tiga produk utama yang diminati di Rusia yakni, Udang, oil fish dan tuna. "Saat ini (Rusia) sedang memasuki musim dingin, permintaan oil fish pasti tinggi," kata Saut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×