kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.287   2,00   0,01%
  • IDX 7.172   54,75   0,77%
  • KOMPAS100 1.046   10,70   1,03%
  • LQ45 802   6,88   0,86%
  • ISSI 232   2,12   0,92%
  • IDX30 416   1,91   0,46%
  • IDXHIDIV20 488   2,34   0,48%
  • IDX80 117   0,99   0,85%
  • IDXV30 120   0,08   0,07%
  • IDXQ30 134   0,60   0,45%

Gudang Garam Merombak Posisi Kunci Manajemen


Jumat, 20 Februari 2009 / 09:23 WIB
Gudang Garam Merombak Posisi Kunci Manajemen


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ada kabar cukup heboh dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Kini, produsen rokok terbesar kedua di Indonesia itu punya bos baru. Posisi Presiden Komisaris (Preskom) yang beberapa waktu lalu lowong, kini sudah terisi. Sejak 17 Februari 2009, Dewan Komisaris perusahaan rokok itu telah menunjuk Juni Setiawati Wonowidjojo sebagai Preskom baru.

Kursi Presiden Direktur (Presdir) tak lepas dari bongkar pasang. Djajusman Surjowijono mengundurkan diri dari pucuk pimpinan di Gudang Garam melalui surat pengunduran diri pada 17 Februari 2009 lalu.

Jajaran direksi GGRM kemudian menunjuk Susilo Wonowidjojo sebagai pengganti Djajusman. "Untuk itu, beliau punya wewenang dan tanggung jawab yang sama sebagai presdir sampai saat Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat Presdir," kata Heru Budiman, Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, dalam surat keterbukaan informasinya kepada PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/2).

Vidya Boediyanti, Juru Bicara Gudang Garam menegaskan, tidak ada alasan spekulatif dari pengunduran diri sang Presdir tersebut. "Pengunduran diri Djajusman Surjowijono lebih karena faktor usia," terangnya, seperti dikutip kantor berita Bloomberg.

Perjalanan karir Djajusman di GGRM cukup panjang. Diatelah menjabat Direktur Keuangan Gudang Garam selama 10 tahun hingga akhirnya diangkat menjadi Presiden Direktur pada tahun 2000.

Analis PT Danareksa Sekuritas Chandra S. Pasaribu mengatakan, situasi di Gudang Garam saat ini seperti halnya proses alih generasi. "Manajemen sebelumnya masih terperangkap pada gaya tempo dulu," ujarnya.

Menurutnya, manajemen Gudang Garam lama punya satu kekurangan: terlambat mengantisipasi pasar rokok slim, yang lebih dulu digarap pesaingnya. Padahal, sebagai produsen rokok ternama di negeri ini, saat itu, manajemen Gudang Garam seharusnya peka terhadap permintaan pasar. "Terbukti, saat ini, pangsa pasar rokok mild (slim) menguasai pasar 15%-20%," tutur Chandra.

Memang, Gudang Garam kemudian lantas ikut menggarap pasar rokok slim, meski sudah terlambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×