kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Kenaikan jumlah perusahaan tak sebanding dengan pertumbuhan industri


Kamis, 29 Desember 2011 / 11:51 WIB
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Honda Freed sudah murah, terendah Rp 120 juta


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan industri manufaktur skala besar dan menengah mengalami peningkatan pesat untuk periode 2009-2011.

Pada kuartal III 2011 pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang mengalami kenaikan sebesar 5,6% dibanding kuartal II 2011. Penopang pertumbuhan industri manufaktur khusus November 2011 berasal dari kendaraan bermotor, mesin, dan peralatan sebesar 29,76%.

Sayangnya, Kepala Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Didik S. Rachbini, menuturkan, perkembangan pertumbuhan produksi yang pesat itu tidak diikuti peningkatan jumlah perusahaan. Dalam 2,5 tahun terakhir terjadi fluktuasi pertumbuhan jumlah perusahaan di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

Pada 2009, pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat sebesar 1,34% dengan realisasi tiga kuartal pertama tumbuh kurang dari 1%. Realisasi pertumbuhan produksi industri skala besar dan menengah meningkat menjadi 4,45% pada 2010.

Memasuki kuartal I 2011, pertumbuhan produksi industri tercatat sebesar 5,68%. Angka itu turun menjadi 4,85% pada kuartal II 2011 yang lalu meningkat menjadi 5,60% pada kuartal III 2011. "Kita lihat realisasi kuartal terakhir," ujarnya, Kamis (29/12).

Dalam dua tahun terakhir industri mengalami peningkatan dari 2,2% pada 2009 menjadi 4,5% pada 2010. Pada 2011, industri itu mengalami peningkatan menjadi 5,9%.

Sayangnya, perbaikan tingkat pertumbuhan sektor industri masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi. Pada dekade 1990-an, sektor industri mampu tumbuh dua digit. "Bahkan tumbuh dua kali lipat dari angka pertumbuhan ekonomi," katanya.

Pada rentang dekade 1990-2000, pertumbuhan sektor industri menurun akibat kalah bersaing dengan produk asing yang masuk tanpa skema kebijakan perlindungan pemerintah. Para analis menilai, dua dekade terakhir itu merupakan era deindustrialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×