kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.255   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.901   -0,33   0,00%
  • KOMPAS100 1.003   -0,66   -0,07%
  • LQ45 765   -2,86   -0,37%
  • ISSI 227   0,68   0,30%
  • IDX30 394   -1,68   -0,43%
  • IDXHIDIV20 455   -1,97   -0,43%
  • IDX80 112   -0,17   -0,15%
  • IDXV30 114   0,09   0,08%
  • IDXQ30 127   -0,75   -0,59%

Menggarap Pasar Perhiasan Khusus Lelaki


Selasa, 23 Desember 2008 / 09:45 WIB
Menggarap Pasar Perhiasan Khusus Lelaki


Reporter: Aprillia Ika |

JAKARTA. Siapa bilang kaum adam tidak butuh perhiasan? Justru, mereka membutuhkan perhiasan, terutama cincin, agar tampil lebih macho dan berwibawa.

Layaknya kaum hawa, kaum adam juga tidak bakal pelit menggelontorkan uangnya untuk memperbaiki penampilannya dengan menggunakan cincin. Biasanya, cincin tersebut bermata batu mulia.

Sayangnya, tak banyak perajin melirik potensi pasar kaum lelaki tersebut. Rata-rata masih menggarap pasar ini secara separoh-separoh.

Namun tidak begitu dengan Mohammad Fathoni. Perajin batu mulia asal Bangil, Pasuruan Jawa Timur ini malah mantap menyasar kerajinan cincin khusus lelaki sejak tahun 1995 di bawah bendera Toko Fathoni Permata.

Awalnya, Fathoni malah menggarap kerajinan perhiasan khusus wanita. Sayangnya, usaha Fathoni harus mandeg di tengah jalan lantaran kalah dengan hasil kerajinan pabrik perhiasan. "Waktu itu saya kalah harga dan kalah jumlah produksi," kenang pria 32 tahun ini.

Tak mau larut dalam kekalahan, Fathoni pun banting stir menggarap kerajinan khusus lelaki. Produk utamanya adalah cincin permata. "Kami buat desain yang unik yang tidak bisa ditiru oleh pabrik," ujarnya.

Fathoni bilang, keahliannya membuat perhiasan batu permata didapatkannya dari warisan turun temurun keluarganya. "Ayah saya juga pengusaha perhiasan batu permata," ujar pria yang pernah mencecap bangku kuliah selama lima semester saja ini. Tak heran jika desain yang dibuat Fathoni sangat menarik.

Masih menurut Fathoni, rata-rata cincin pria mempunya berat diatas 10 gram. Lantaran, desain cincinnya lebih tebal dari cincin wanita untuk memberikan kesan kokoh dan kuat. Selain itu, batu permata atau batu akik yang digunakan sebagai hiasan cincin juga lebih besar daripada hiasan cincin wanita. Sehingga, wibawa pemakainya akan lebih terpancar. Tak heran jika harga jual cincin pria malah lebih mahal daripada cincin wanita.

Saban bulannya, Fathoni mampu membuat 75 cincin pria. Untuk itu, Fathoni dibantu oleh tiga pekerjanya. Bahan baku batu permata diperoleh melalui pedagang batu permata impor di Jakarta dan Surabaya. Misalkan saja batu safir, ruby, jamrud, kecubung, giok, opal, cempaka, akik dan sebagainya. Sedangkan batu permata lokal didapat Fathoni dari Kalimantan, Pacitan, serta Banten. Harga batu-batu permata tersebut sangat bervariasi. Mulai dari Rp 15.000 sampai harga jutaan rupiah tergantung kualitas dan pamornya.

Untuk penjualan cincinnya, Fathoni bilang bahwa dia hanya mengambil margin sebesar 10% saja dari tiap produk yang dibuatnya. Sehingga omset yang didapatkannya juga belum begitu besar. "Masih cukuplah untuk menggaji tiga karyawan saya," kilahnya ketika ditanya besaran omset perusahannya.

Fathoni bilang, untuk harga 15 gram cincin perak bisa mencapai Rp 500.000 per buah. Pasalnya, harga perak mentah di pasar dijual Rp 5500 per gram.

"Kalikan saja berapa gram berat cincin, ditambah ongkos produksi dan harga batu permatanya," ujar Fathoni yang juga pengurus Asosiasi Batu Permata Bangil ini.

Tak heran jika harga satu cincin batu permata seberat 15 gram, bisa dibanderol Fathoni seharga Rp 500.000 per buah.

Cincin Fathoni tersebut tersebar mulai dari Batam, Riau, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Mulai dari berat 10 gram sampai 20 gram tiap cincin.

Sayangnya, sampai sekarang Fathoni belum mampu mengembangkan sayap usahanya sampai keluar negeri. Pasalnya, Fathoni belum bisa meningkatkan jumlah produksi cincinnya.

Selain itu, Fathoni sedang berusaha meningkatkan mutu produknya agar tidak kalah dengan buatan desainer perhiasan pria luar negeri. "Saat ini sudah ada pembeli dari Malaysia yang berminat, namun mereka baru memesan dalam partai kecil," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×