Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya yang merupakan kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama (CK) kembali berhasil meraih kontrak baru untuk jasa pertambangan batu bara senilai US$ 114 juta. Untuk kontrak sepanjang 3 tahun, target volume pengupasan lapisan tanah penutup di kawasan penambangan tersebut diharapkan tercapai 30,9 Juta Bcm.
Produksi rata-rata tiap tahun ditargetkan mencapai 11 Juta bank cubic meter (Bcm) dan dengan target pengangkutan batu bara sebesar 4,3 Juta ton.
Kontrak kerja sama antara CK dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) yang merupakan bagian dari Baramulti Group berlaku selama tiga tahun dan akan memulai produksi di minggu pertama Maret 2019.
Direktur Utama CK, Feriwan Sinatra mengatakan, kontrak kerja sama tambang dengan MAS pada semester pertama 2019 merupakan langkah positif perusahaan mengarungi kinerjanya di tahun 2019.
“Kami selalu berkomitmen membantu pelaku usaha tambang menghasilkan angka produksi positif dengan dukungan tata kelola penambangan yang tepat sesuai standar nilai kepatuhan pertambangan, termasuk komitmen terhadap keamanan dan keselamatan kerja profesional kami,” ujar Feriwan di Jakarta.
Lokasi pertambangan MAS terletak di daerah Merapi, Lahat, Sumatera Selatan. Dalam kontrak kerja samanya, CK akan membantu penambangan di lokasi MAS untuk pemindahan material atau overburden removal, penyewaan alat berat, dan pengangkutan batubara atau coal hauling.
Sebagai informasi beberapa tahun sebelumnya CK sempat mengantongi kontrak kerja sama jasa pertambangan dari anak usaha Baramulti Group lainnya, PT Mitrabara Adiperdana (MBAP), senilai U$ 58,8 juta.
Kemudian sejak 2017, CK melakukan kerja sama pertambangan senilai US$ 89 juta dengan PT Antang Gunung Meratus (AGM) yang juga merupakan bagian dari kelompok usaha Baramulti Group.
“Kami dan Baramulti Group, induk perusahaan dari PT MAS, memiliki histori baik selama ini dalam melakukan kerja sama pertambangan. Kepercayaan dalam bekerja sama dengan para pelaku usaha tambang menjadi faktor penting bagi CK untuk semakin berkembang memenuhi target-target kinerja tambang yang positif secara berkelanjutan ke depan,” jelas Feriwan dalam siaran pers, Kamis (28/2).
CK merupakan perusahaan kontraktor tambang yang menjadi anak perusahaan PT ABM Investama Tbk, perusahaan investasi strategis bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur yang masih merupakan bagian dari kelompok usaha PT Tiara Marga Trakindo (TMT).
Secara terpisah, Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga menyampaikan lini bisnis kontraktor batubara ini memiliki kontribusi sebesar 45% dari total pendapatan ABMM. Meski memperoleh kontrak baru, ia mengaku belum akan menambah alat berat. "Kita belum ada kebutuhan alat berat," ungkapnya pada Kontan.co.id, Kamis (28/2).
Kontraktor tambang CK didirikan pada 1997 dan tumbuh menjadi perusahaan jasa pertambangan terpadu dengan mengerjakan berbagai lahan tambang batu bara milik sejumlah pelaku bisnis pertambangan di Sumatera dan Kalimantan.
Kontribusi positifnya menempatkan CK menjadi sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan nasional terkemuka dengan lebih dari 3000 pekerja profesional, 650 unit alat berat standar internasional, dan sistem teknologi modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News