kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Ancaman Resesi, Penjualan Pan Brothers (PBRX) ke AS Belum Terdampak


Selasa, 21 Juni 2022 / 20:04 WIB
Ada Ancaman Resesi, Penjualan Pan Brothers (PBRX) ke AS Belum Terdampak
ILUSTRASI. Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten industri garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyebut bahwa permintaan ekspor ke Amerika Serikat (AS) terpantau masih stabil. Ancaman resesi yang terjadi di AS dianggap belum berdampak terhadap kinerja penjualan PBRX di pasar Negeri Paman Sam.

Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswardeni mengatakan, garmen yang diproduksi oleh Pan Brothers tergolong hightech, sehingga belum banyak produsen garmen lain yang memproduksi garmen serupa.

"PBRX selalu memproduksi produk yang spesifik dan tidak banyak perusahaan lain yang mampu membuat, sehingga memiliki entry to barrier," ungkap Iswardeni kepada Kontan.co.id, Selasa (21/6).

PBRX mencatat, penjualan ke pasar AS berkontribusi sebanyak 25,2% atau setara US$ 32,03 juta terhadap total penjualan perusahaan hingga Maret lalu.

Baca Juga: Sah, Skema Restrukturisasi Pan Brothers (PBRX) Berlaku di Yurisdiksi Amerika Serikat

Adapun, penjualan tertinggi masih ditopang oleh pasar Asia dengan kontribusi sebesar 53,3% (US$ 67,78 juta), lalu disusul pasar Eropa 17,6% (US$ 22,44 juta), dan lain-lain 3,9% (US$ 4,95 juta).

Hingga Maret lalu, Pan Brothers mencatatkan penjualan sebesar US$ 127,21 juta. Tumbuh tipis dari sebelumnya US$ 126,16 juta pada periode Maret tahun 2021.

Penjualan ekspor masih mendominasi kinerja PBRX dengan capaian mencapai US$ 112,91 juta. Sedangkan penjualan domestik tercatat sebesar US$ 14,46 juta.

 

Dari sisi bottom line, Pan Brothers terpantau meraup laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 3,64 juta. Lebih tinggi dari semula US$ 2,21 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×