Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pademi corona boleh saja masih hinggap di mana-mana. Tapi aksi pendanaan investor kakap ke perusahaan teknologi tetap semarak. Akhir Februari lalu misalnya, Grab Grab menerima investasi sebesar US$ 856 juta atau setara Rp 12,15 triliun dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan TIS, anggota TIS Intec Corp.
Lalu menyusul seteru abadi Grab, Gojek yang April lalu meraih suntikan dana mencapai US$ 1,2 miliar atau Rp 17 triliun. Lalu awal Juni ini Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana terbaru. Selain itu, di penggalangan dana putaran yang sama, Google dan Tencent kembali menambah investasi. Kedua raksasa internet itu menanamkan investasi di Gojek pada penggalangan dana putaran sebelumnya.
Menyusul dua decacorn tersebut, unicorn lokal, yakni Tokopedia juga mendapatka dana segar. Mengutip DealStreetAsia, Tokopedia kabarnya mendapat suntikan dana sebesar US$ 500 juta dari Temasek Holdings. Pada awal tahun ini, Tokopedia memang sempat dikabarkan tengah mencari pendanaan baru dengan total nilai US$ 1,5 miliar di awal tahun ini. Ada tiga investor kakap yang tengah Tokopedia jajaki, selain dari raksasa Singapura itu, juga ada juga Alibaba dan Softbank.
Apa kata Tokopedia terkait suntikan dana ini?
Setelah dana sebesar US$ 500 juta itu masuk brankas Tokopedia, perusahaan marketplace di Indonesia ini tinggal menantikan suntikan dana tambahan dari investor lain. Dengan tambahan injeksi modal tersebut, membuat valuasi Tokopedia bertambah. Kalau saat ini valuasi Tokopedia berkisar US$ 7 miliar, maka dengan tambahan modal tersebut valuasi Tokopedia menjadi US$ 7,5 miliar.
Ketika Kontan.co.id mengkonfirmasi ke Tokopedia, tidak banyak informasi yang diberikan. "Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, melalui jawaban tertulis kepada Kontan.co.id, Selasa (23/6).
Berdasarkan catatan KONTAN, tahun ini menjadi tahun penting bagi Tokopedia. Selain ingin membuat perusahaan mencetak break event point, Tokopedia juga masih berencana melantai di bursa secara dual listing. Perusahaan e-commerce ini sudah mempunyai 8,3 juta lebih penjual dan sebanyak lebih dari 90 juta pengguna aktif saban bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News