Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melalui regional Jawa Bagian Tengah mencatatkan peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax dan Pertamax Turbo di atas 25%.
Unit Manager Communication, Relations, dan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, kenaikan terjadi untuk periode 26 April 2021 hingga 23 Mei 2021.
"Peningkatan konsumsi untuk kedua produk Pertamax dan Pertamax Turbo, khususnya di wilayah operasi kami di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan Pertamax berkisar 26%, sementara Pertamax Turbo meningkat sekitar 33% dari rata-rata konsumsi di bulan Januari hingga Maret yang lalu," terang Brasto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (25/5).
Menurut dia, konsumen memilih Pertamax dan Pertamax Turbo karena memiliki kelebihan dari masing-masing produknya.
“Produk Pertamax menghasilkan pembakaran di ruang mesin kendaraan menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu,” jelasnya.
Selain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya berkat formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin.
“Sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien” sambung Brasto.
Baca Juga: Pertamina teken 3 kerja sama penyediaan infrastruktur Kilang Cilacap
Brasto melanjutkan, Pertamax dan Pertamax Turbo masuk ke dalam kategori BBM jenis gasolin, Pertamina juga memiliki produk BBM dalam jenis gasoil, yaitu untuk kendaraan bermesin diesel.
Berbeda dengan gasoline yang dilihat dari RON, kualitas gasoil dapat diukur dari nilai Cetane Number (CN) produknya. Dua produk BBM gasoil dengan CN tertinggi adalah Dexlite CN 51 dan Pertamina Dex atau Pertadex CN 53.
“Produk Dexlite dan Pertamina Dex dilengkapi dengan formula aditif yang dirancang khusus untuk melindungi mesin. Pembakaran yang sempurna juga menghasilkan mesin kendaraan yang lebih halus yang dihasilkan dari produk Dexlite dan Pertamina Dex,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Dexlite dan Pertamina Dex juga masuk ke dalam kategori BBM ramah lingkungan karena kandungan sulfurnya yang rendah.
“Kandungan sulfur Pertamina Dex tidak lebih dari 300 ppm sementara Dexlite adalah maksimal 1.200 ppm,” ungkapnya.
Brasto mengimbau konsumen untuk menggunakan BBM sesuai jenis kendaraan dan sesuai standar lingkungan. Lebih jauh, ia mengimbau konsumen agar memilih bahan bakar yang tidak hanya sesuai dengan jenis kendaraan, tetapi juga telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku di Indonesia.
Selanjutnya: Meski berliku, pabrik baterai konsorsium LG 10 GWh segera groundbreaking
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News