Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Oleh karenanya, untuk menjaga kinerja, KPAS berstrategi untuk menjalin komunikasi secara baik dengan mitra agen eksisting untuk mencari jalan keluar dan kembali mengungkit penjualan. Selain itu, KPAS juga berupaya menjajal pasar baru dan segmen baru. Beberapa daerah yang dibidik di antaranya seperti Sumatera dan Jawa Tengah.
“Di daerah-daerah di Indonesia banyak market yang belum kita masuki 100%,” kata Johan ketika ditanyai lebih lanjut melalui pesan singkat usai paparan publik (15/10).
Saat ini, KPAS tengah berkomunikasi dan melakukan uji kelayakan atau due diligence atas rencana ekspansi pasar dengan calon mitra agen di daerah tujuan. Johan memperkirakan, hasil dari upaya ini baru akan bisa dirasakan di akhir tahun, sebab KPAS ingin sangat berhati-hati dalam mengeksekusi ekspansi pasar.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) akan menerbitkan obligasi Rp 2 triliun bulan depan
Selain memacu penjualan, KPAS juga berupaya untuk mencetak laba bersih. Caranya, KPAS akan menggencarkan efisiensi di semula lini.
Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, KPAS mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 35,80 miliar, naik 3,60% dibanding realisasi penjualan neto periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 34,55 miliar.
Meski mencatatkan pertumbuhan mini pada sisi top line, KPAS membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 404,38 juta di semester I 2020. Sebelumnya, KPAS membukukan laba bersih sebesar Rp 335,09 juta di semester I 2019.
Selanjutnya: Chandra Asri (TPIA) teken kerja sama untuk Jakarta Recycle Center
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News