Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona tak menyurutkan niat Petrokimia Gresik untuk menggenjot ekspor di tahun ini. Buktinya, perusahaan perusahaan solusi agroindustri yang juga anggota holding Pupuk Indonesia ini optimistis dapat mengerek ekspor 10% di tahun ini.
Rasa optimistis ini timbul karena masih terbukanya peluang permintaan dari negara lain yang cukup tinggi di tengah pandemi virus corona.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan, pandemi virus corona yang melanda sebagian besar dunia saat ini sangat berdampak terhadap perdagangan dan perekonomian global. Namun sebaliknya, hal ini tidak mengganggu kinerja ekspor dari pupuk Petrokimia Gresik.
“Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun suplai-nya berkurang karena negara-negara penyuplai pupuk seperti China menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (27/3).
Baca Juga: Petrokimia Gresik akan ekspor 203.000 ton pupuk ke India dan Meksiko
Rahmad optimistis, pada tahun 2020 ini Petrokimia Gresik akan kembali mencetak rekor penjualan ekspor. Perusahaan menargetkan ekspor pupuk komersil ZK, NPK, NPS, dan Urea sebanyak 435.000 ton, atau naik 10% dari ekspor di 2019 yang mencapai 392.000 ton. Ini juga menjadi rekor terbesar bagi Petrokimia Gresik.
“Kami berharap upaya ekspor ini juga dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan,” jelas Rahmad.
Asal tahu saja, sebelumnya Rahmad mengumumkan akan mengekspor 203.000 ton pupuk ke India dan Meksiko selama sebulan ke depan. Adapun pupuk yang diekspor terdiri dari 125.000 ton pupuk NPS dan 78.000 ton pupuk Urea.
Adapun 125.000 ton pupuk NPS tersebut akan diekspor ke India. Sedangkan pupuk Urea, sebanyak 45.000 ton ke India dan 33.000 ton ke Meksiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News