kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ada Peluang Ekspor ke Jerman, Golden Energy Mines (GEMS) Pelajari Kemungkinan Pasar


Selasa, 21 Juni 2022 / 21:57 WIB
Ada Peluang Ekspor ke Jerman, Golden Energy Mines (GEMS) Pelajari Kemungkinan Pasar
ILUSTRASI. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), anak perusahaan Sinar Mas Group atau Sinarmas di bidang pertambangan batubara.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang permintaan batubara dari negara-negara Eropa tidak lantas membuat  PT Golden Energy Mines Tbk tergesa-gesa menjajal pasar benua biru. Saat ini, emiten batubara berkode saham GEMS itu masih mempelajari pasar Eropa.

Corporate Secretary GEMS, Sudin Sudiman mengatakan, sejauh ini GEMS belum memiliki kontrak penjualan ke Eropa.

“Kami terbuka dengan pangsa pasar mana aja sepanjang harga dan barang cocok,” ujar Sudin kepada Kontan.co.id (21/6).

Mengintip laporan keuangan dan  materi paparan publik terkini perusahaan, penjualan ekspor GEMS tidak menyasar pasar Eropa, setidaknya dalam 3 tahun terakhir.

Mayoritas penjualan GEMS umumnya menyasar pasar Cina dan Indonesia, sedang  sisanya menyasar tujuan lain seperti India, Filipina, dan lain-lain.

Belakangan, prospek permintaan batubara ke Eropa semakin menjanjikan seturut Perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan pasokan gas ke kawasan Eropa, termasuk Jerman, mulai menipis itu.

Baca Juga: Golden Energy Mines (GEMS) Tebar Dividen, Berikut Jadwalnya

Jerman bahkan sudah menyampaikan kebutuhan impor batubara  sekitar 5 juta - 6 juta ton dari Indonesia.

Kontan.co.id mencatat, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah sudah mengumpulkan perusahaan dengan kualitas batubara yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan batubara Jerman.

Pihak Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) juga mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah perihal permintaan pasokan batubara ini.

“Kementerian ESDM dan juga KBRI di Berlin berkomunikasi dengan kami,” ujar Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia kepada Kontan.co.id (20/6).

Saat tulisan ini dibuat, GEMS belum memiliki rencana mengajukan revisi terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan tahun ini.

Rencana produksi batubara konsolidasi GEMS masih sama, yakni sekitar 40 juta ton dengan target realistis di angka sekitar 36 juta ton. “Di kuartal I 2022 realisasi produksi sekitar 9 juta ton,” tutur Sudin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×