kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada peluang pengurangan biaya operasional proyek IDD Gendalo-Gehem


Jumat, 13 April 2018 / 14:49 WIB
Ada peluang pengurangan biaya operasional proyek IDD Gendalo-Gehem
ILUSTRASI. Kilang minyak Chevron


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Indonesia terus mengerjakan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Tahap pertama IDD yaitu pengembangan Lapangan Bangka, telah berproduksi sejak Agustus 2016 dan telah menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang.

Tahap kedua proyek IDD, pengembangan Gendalo–Gehem, sedang dalam tahap studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design. Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor menyampaikan Chevron berusaha untuk bisa menyelesaikan Pre-FEED ini dengan segera.

“Kami berupaya untuk menyelesaian studi-studi ini sesegera mungkin dan akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan proyek nasional strategis ini ke tahap selanjutnya,”ujar Taylor dalam siaran pers pada Jumat (13/4).

Pre-FEED Gendalo-Gehem yang telah dimulai pada Desember 2017 berjalan dengan baik. Sejauh ini Pre-FEED telah menghasilkan optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan.

Seperti diketahui, Chevron (sebagai operator) memegang 63% saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau. Chevron berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam mengembangkan sumber daya energi, baik di darat maupun lepas pantai.

Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia dengan lapangan-lapangan migas darat di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur.

Chevron mencatat telah mencapai lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×