Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil memproduksi 71.025 metrik ton (MT) nikel atau turun 5,05% secara tahunan. Capaian ini sedikit melebihi target produksi INCO tahun ini yang dipasang 71.000 MT – 73.000 MT.
Tahun ini, INCO memasang target produksi yang sama dengan tahun lalu, yakni sekitar 71.000 MT.
Director Finance and Control Vale Indonesia Adi Susatio mengatakan, hal ini karena INCO sedang membangun kembali (rebuild) satu unit tungku atau furnace dari total 4 furnace yang dimiliki INCO.
Baca Juga: Kinerja tumbuh moderat, simak rekomendasi analis untuk saham Vale Indonesia (INCO)
"Perbaikan akan memakan waktu kurang lebih 5 bulan dimulai pada kuartal IV-2020," ujar Adi kepada Kontan.co.id, Minggu (23/2).
Tahun lalu, Adi mengatakan turunnya produksi nikel INCO akibat adanya kegiatan pemeliharaan terencana terkait proyek kanal Larona (Larona Canal Project).
Bendungan ini menyuplai air yang menjadi sumber energi bagi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona, salah satu dari tiga PLTA yang dimiliki INCO. PLTA tersebut yang nantinya menopang kegiatan operasional perusahaan.
Tahun ini, Adi mengatakan pendapatan dan laba INCO bergantung pada banyak faktor, salah satunya harga pasar komoditas dunia untuk nikel dan bahan bakar minyak dan Batubara.
Adi mengatakan, INCO tidak dapat mengontrol harga komoditas dunia, tetapi INCO akan fokus pada apa yang bisa dikontrol seperti produksi dan manajemen biaya produksi melalui beberapa program konversi energi dan penghematan biaya.
Salah satu penghematan yang telah dilakukan adalah penggunaan listrik tenaga air melalui pembangunan 3 bendungan yang dimiliki saat ini.
Baca Juga: Harga nikel diproyeksi stabil, Vale Indonesia (INCO) punya propsek cerah
"Kami juga melakukan studi lebih dalam untuk penggunaan renewable energy lebih jauh untuk operasi kami ke depan. Namun belum dapat membagikan hasil study tersebut lebih detail saat ini sampai ada kepastian untuk dapat di implementasikan nanti di operasi kami," sambung dia.
Terakhir, Adi menekankan bahwa, harga nikel saat ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara fundamental, harga nikel akan dipengaruhi oleh tingkat permintaan nikel dunia yang bergantung pada kondisi ekonomi global dan juga tingkat persediaan nikel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News