kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada PPKM darurat, Paxel mencatat pertumbuhan pengiriman hingga 30%


Minggu, 18 Juli 2021 / 17:54 WIB
Ada PPKM darurat, Paxel mencatat pertumbuhan pengiriman hingga 30%
ILUSTRASI. Peningkatan pengiriman Paxel terutama untuk pengiriman di kategori makanan, alat kesehatan, dan obat.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali yang akan berakhir pada 20 Juli mendatang atau tiga hari lagi. Namun, ada kemungkinan bahwa PPKM Darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli 2021.

Hal itu disampaikan oleh dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Hal ini pun akhirnya menuai pro dan kontra pada berbagai sektor bisnis.

PPKM Darurat ini justru mengerek sejumlah sektor bisnis. Misalnya saja, startup logistik berbasis aplikasi yang mempelopori sameday delivery service antar kota yakni Paxel. Co-founder Paxel Zaldy Ilham Masita mengungkapkan, Paxel mencatat adanya peningkatan permintaan kiriman hingga 30% selama PPKM darurat berlangsung. 

“Terutama pengiriman di kategori makanan, alat kesehatan, dan obat yang naik hingga 30% selama PPKM darurat ini berlangsung,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (18/7). 

Baca Juga: Hingga Juni, permohonan PKPU mencapai 394 perkara

Meski demikian, dia berharap bila perpanjangan PPKM itu dilakukan pemerintah dan aparat dapat lebih baik lagi dalam berkoordinasi di lapangan berkaitan dengan penyekatan kendaraan atau angkutan barang. “Karena selama hampir dua minggu banyak terjadi keterlambatan dengan proses pengiriman dimana adanya penyekatan-penyekatan yang dilakukan dan menyamaratakan perlakuan antara kendaraan barang dan penumpang,” kata dia. 

Sehingga hal ini menurutnya sangat berdampak pada mobilitas pengiriman bisnis logistik. Sebab kendaraan barang yang ditahan dan akses jalan yang ditutup termasuk untuk angkutan logistik. 

Baca Juga: Pemerintah tambah anggaran bansos Rp 39,19 triliun, simak rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×