kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Metrodata (MTDL) Yakin Bisnis Aman meski TKDN Produk AS Dilonggarkan


Jumat, 15 Agustus 2025 / 19:48 WIB
Metrodata (MTDL) Yakin Bisnis Aman meski TKDN Produk AS Dilonggarkan
ILUSTRASI. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital khususnya di bidang solusi digital serta distribusi hardware dan software, meraih pertumbuhan double digit pada kedua unit bisnisnya pada Semester I-2022.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menilai rencana relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) asal Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu bisnis perseroan.

Meski begitu, kebijakan ini tetap dinilai membawa konsekuensi bagi industri TIK lokal.

Rencana relaksasi TKDN tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai bagian dari negosiasi tarif dagang dengan AS.

Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Gali Pendapatan Berulang

Relaksasi akan diberikan khusus untuk produk TIK, yang berpotensi membuat arus impor dari Negeri Paman Sam semakin deras.

Direktur MTDL Randy Kartadinata menjelaskan, mayoritas produk yang didistribusikan perseroan memang memiliki porsi TKDN kecil dan tidak diimpor langsung dari AS.

“Produk yang kami pasarkan sudah memiliki entitas resmi di Indonesia, dan umumnya berasal dari China, Singapura, dan Malaysia,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/8.2025).

Kendati begitu, Randy mengakui perubahan aturan ini bisa memengaruhi lanskap industri TIK dalam negeri.

Ia menilai pelaku lokal perlu menjaga daya saing dengan memperkuat spesialisasi produk, layanan purna jual, dan kolaborasi dengan mitra global.

Baca Juga: Metrodata Electronics Bidik Posisi Teratas Pemain Data &AI Nasional 3 Tahun Mendatang

Menurutnya, permintaan terhadap pelaku usaha lokal berpeluang tetap stabil seiring meningkatnya kebutuhan solusi digital terintegrasi di berbagai sektor.

Di sisi lain, penurunan tarif impor dari AS dapat memperluas akses teknologi global, terutama bagi industri yang memerlukan standar TIK internasional.

Saat ini, pasar TIK domestik masih didominasi produk impor. Meski demikian, produk lokal punya keunggulan di harga kompetitif untuk segmen tertentu, penyesuaian dengan kebutuhan pasar, dukungan teknis yang cepat, dan fleksibilitas integrasi.

Randy memandang prospek industri TIK Indonesia tetap positif berkat percepatan transformasi digital, meningkatnya kebutuhan layanan cloud dan keamanan siber, serta adopsi teknologi AI, IoT, dan solusi berbasis data.

Namun, pelaku industri perlu mengantisipasi risiko dari perubahan kebijakan perdagangan, fluktuasi nilai tukar, dan pergeseran tren teknologi global.

Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Bagikan Dividen Rp 294,6 Miliar

Untuk menjaga keberlanjutan industri lokal, pemerintah dinilai perlu memberikan insentif fiskal dan non-fiskal, memfasilitasi pembiayaan UMKM, mendorong transfer teknologi, serta meningkatkan kompetensi SDM.

“Dengan begitu, relaksasi TKDN tetap bisa mendorong pertumbuhan industri tanpa mengurangi daya saing pelaku lokal,” tutup Randy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×