Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Sedikitnya, ada 14 ruas tol yang mengalami penurunan lalu lintas harian rata-rata (LHR) akibat diterapkannya kebijakan tersebut. Besaran penurunannya berkisar antara 42% dan 60%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dari 14 ruas tol yang terdampak kebijakan untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19), 7 ruas di antaranya berada di DKI, 5 di Jawa Barat, dan 2 di Banten.
Baca Juga: Walau diterpa perlambatan ekonomi, likuiditas perbankan masih stabil
Untuk ruas Tol di daerah Jakarta, seperti Ruas tol Cawang–Tomang–Pluit, Cawang–Tanjung Priok–Ancol Timur–Jembatan Tiga/Pluit, JORR Non S (Seksi E1, E2, E3), JORR S, JORR W2 Utara, JORR W2 S, Dr. Ir. Soedijatmo.
Rata-rata penurunan lalu lintas ruas tol di wilayah DKI Jakarta sebesar 42% dengan tingkat penurunan terbesar berada di ruas tol Prof. Sedijatmo (Bandara Soekarno Hatta) sebesar 57%.
Untuk daerah Jawa Barat yang mengalami penurunan lalu lintas seperti Ruas tol Jakarta–Bogor–Ciawi, Jakarta–Cikampek, Jakarta–Cikampek II Elevated, Cikampek–Padalarang, Padalarang–Cileunyi. Di wilayah Jawa Barat tingkat penurunan terbesar berada di ruas tol Jakarta–Cikampek sebesar 60%.
Sementara untuk daerah Banten seperti, Ruas tol Jakarta–Tangerang, Tangerang–Merak. Di ruas tol Tangerang–Merak rata-rata penurunan lalu lintas sebesar 37%. Angka penurunan terbesar berada di ruas Kunciran–Serpong sebesar 60%. Untuk ruas-ruas tol antar wilayah, penurunan LHR lebih tinggi karena pembatasan pergerakan terutama mudik Lebaran.
Baca Juga: Harga BBM belum turun, Pertamina terus pantau harga minyak global dan kondisi pasar
Misalnya, untuk ruas Cikarang Utama ke Kalikangkung (Semarang) penurunan berkisar 60% hingga 70%, sedangkan pada ruas Bakauheuni–Bandar Lampung penurunan hingga akhir April berkisar antara 70% dan 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News