kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Adanya Tim yang Beragam Menjadikan Keputusan Bisnis Lebih Baik


Sabtu, 23 November 2024 / 11:44 WIB
Adanya Tim yang Beragam Menjadikan Keputusan Bisnis Lebih Baik
ILUSTRASI. Kantor Unilever yang telah menerapkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola berbasis ESG secara konsisten. Foto: DOK. Unilever Indonesia


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inklusi, kesetaraan  dan keragaman atau diversity, equality and Inclusion (DEI) merupakan hal  penting dalam sebuah organisasi. Setiap orang berasal dari berbagai latar belakang, usia, minat, begitu pula dengan pemangku kepentingan masing-masing.

Maka, penting bagi perusahaan mempraktikkan DEI dan memiliki representasi beragam. Sehingga bisa mengambil keputusan dan menciptakan inovasi yang lebih relevan bagi konsumen.

Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion Board Unilever, Kristy Nelwan mengungkapkan, inklusi, kesetaraan dan keragaman menjadi isu keberlanjutan yang penting. Mengingat jika seluruh masyarakat marginal diberdayakan, semua orang akan merasakan manfaatnya.

“Sebuah data mengatakan, tim dengan gender yang beragam membuat keputusan bisnis yang lebih baik hingga 87%*,” kata Kristy di sebuah diskusi, Jumat (22/11).. 

Baca Juga: Partisipasi Perempuan dalam Pelaksanaan Pembangunan Sangat Berpengaruh Besar

Kristy menambahkan, tugas humas atau PR adalah mengomunikasikan pentingnya hal tersebut dengan cara yang berdampak. Menurut dia, hal yang paling penting bagi praktisi komunikasi adalah untuk  belajar bagaimana bisa mengomunikasikan subject yang penting. Tapi sulit seperti DEI dan sustainability dengan cara yang menarik. 

“Kita perlu menyertakan lebih banyak orang, untuk memahami dan mengambil tindakan dalam subjek ini. Tidak hanya di antara kita di ruangan ini,  kita perlu berbicara lebih keras kepada audiens yang lebih luas dan merekrut lebih banyak orang untuk mendorong kemajuan,” kata Kristy.

Direktur Global Alliance, Irene Lungu Chipili mengungkapkan, bukan hal yang mudah bagi seorang humas atau PR dalam mengomunikasikan soal keberlanjutan. Karena itu, humas mempunyai peran yang sangat penting agar subject tentang keberlanjutan bisa disampaikan secara lebih luas.

“Mengomunikasikan agenda keberlanjutan merupakan tantangan utama saat ini. Bagaimana kita bisa menyampaikan pesan ini kepada masyarakat dan bisa diterima,” kata Irene.

Kepala Komunikasi Perusahaan Pengawas Asuransi di Kenya, Noella Mutanda menegaskan, seorang humas atau PR adalah hati nurani organisasi yang bertugas untuk membangun kepercayaan.

“Membangun kepercayaan itu penting, karena itulah yang akan membawa Anda melangkah lebih jauh. Ingat, ini adalah hal jangka panjang, jadi agar Anda dapat mempertahankannya, Anda harus membangun kepercayaan,” kata Noella.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×