Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Meski begitu, beban usaha ADRO pada semester I 2021 1H21 turun 12% yoy menjadi US$ 86 juta seiring adanya penurunan sebesar 14% pada beban umum dan administrasi. Walhasil, berdasarkan catatan internal perusahaan, ADRO mengantongi laba inti sebesar US$ 330 juta pada semester I 2021, naik sekitar 45% dibanding realisasi laba inti semester I 2020.
Sebagai catatan penting, laba inti tidak memasukkan komponen non operasional setelah pajak, di antaranya adalah rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak berelasi, rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai investasi pada perusahaan patungan terkait investasi pada aset batubara berkalori rendah di Kalimantan Timur.
“Walaupun kondisi pasar membaik, AE akan terus mempertahankan disiplin dan fokusnya pada keunggulan operasional serta efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu baranya yang terintegrasi secara vertikal,” tegas Garibaldi.
Pada sepanjang semester I 2021 lalu, ADRO merealisasikan belanja modal bersih sebesar US$ 74 juta, turun 35% dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan untuk kapal.
Selanjutnya: Semester I, Nusantara Infrastructure (META) bukukan laba bersih Rp 24,22 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News