kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaro Energy (ADRO) targetkan produksi hingga 58 juta ton batubara di 2020


Selasa, 10 Maret 2020 / 15:45 WIB
Adaro Energy (ADRO) targetkan produksi hingga 58 juta ton batubara di 2020
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of PT Adaro Energy as seen at PT Adaro Energy headquarters in Jakarta, Indonesia, October 20, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kondisi pasar di tahun ini belum sepenuhnya stabil, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tetap berupaya menggenjot produksi batubara. Emiten tersebut mematok target produksi batubara sekitar 54 juta—58 juta ton pada tahun ini.

Jumlah tersebut sedikit melampaui target produksi batubara ADRO di tahun 2019 di kisaran 54 juta—56 juta ton. Adapun realisasi produksi batubara ADRO sepanjang tahun 2019 mencapai 58,03 juta ton alias tumbuh 7,38% (yoy) dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 54,04 juta ton.

Baca Juga: IHSG rontok 6,58% ke level 5.136.809 , ini 10 saham LQ45 yang turun paling dalam

Head of Corporate Communication  Adaro Energy Febriati Nadira menilai, kondisi pasar batubara di tahun ini kemungkinan besar akan tetap menantang. Maka dari itu, pihaknya akan tetap fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional yang disertai pengendalian dan efisiensi biaya hingga eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis.

Memang, saat ini virus corona mulai menyebar dan tampak mengganggu berbagai industri. Kendati demikian, hingga kini pihak ADRO belum merasakan dampak langsung dari merebaknya virus tersebut, terutama dari segi ekspor batubara yang dilakukan perusahaan ini.

Baca Juga: Terjun bebas, IHSG melorot 4,22% ke 5.266 di akhir perdagangan sesi I hari ini

Pasalnya, ADRO memiliki banyak pelanggan di berbagai negara dengan portofolio pasar yang berimbang. “ADRO memiliki fleksibilitas untuk shifting volume jika diperlukan,” ujar Febriati, hari ini (10/3).

Sekadar catatan, dari total volume penjualan ADRO di tahun lalu yang berjumlah 59,18 juta ton, 42% di antaranya diekspor ke Asia Tenggara. Kemudian 29% batubara ADRO dijual ke Asia Timur di luar China sedangkan 15% batubara dijual ke India. Porsi penjualan batubara ADRO ke negeri Tirai Bambu pada tahun lalu hanya mencapai 12%.

Baca Juga: Waduh IHSG anjlok 3,21% di awal perdagangan hari ini, terseret bursa Asia

Secara umum, ADRO tetap percaya dengan fundamental pasar batubara untuk jangka panjang. Hal ini didukung oleh kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan yang tengah berupaya mengejar pembangunan ekonomi dan meningkatkan sektor ketenagalistrikan.

Alhasil, permintan batubara dari wilayah tersebut di atas kertas berpeluang meningkat di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×