Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Pasalnya, ADRO memiliki banyak pelanggan di berbagai negara dengan portofolio pasar yang berimbang. “ADRO memiliki fleksibilitas untuk shifting volume jika diperlukan,” ujar Febriati, hari ini (10/3).
Sekadar catatan, dari total volume penjualan ADRO di tahun lalu yang berjumlah 59,18 juta ton, 42% di antaranya diekspor ke Asia Tenggara. Kemudian 29% batubara ADRO dijual ke Asia Timur di luar China sedangkan 15% batubara dijual ke India. Porsi penjualan batubara ADRO ke negeri Tirai Bambu pada tahun lalu hanya mencapai 12%.
Baca Juga: Waduh IHSG anjlok 3,21% di awal perdagangan hari ini, terseret bursa Asia
Secara umum, ADRO tetap percaya dengan fundamental pasar batubara untuk jangka panjang. Hal ini didukung oleh kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan yang tengah berupaya mengejar pembangunan ekonomi dan meningkatkan sektor ketenagalistrikan.
Alhasil, permintan batubara dari wilayah tersebut di atas kertas berpeluang meningkat di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News