kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) optimis raup Rp 25 triliun kontrak baru hingga penghujung tahun


Minggu, 02 Desember 2018 / 21:36 WIB
Adhi Karya (ADHI) optimis raup Rp 25 triliun kontrak baru hingga penghujung tahun
ILUSTRASI. Apartemen LRT City Jaticempaka dari PT Adhi Commuter Properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) baru-baru ini telah berhasil mendapatkan kontrak baru dari sejumlah proyek infrastruktur dengan nilai yang cukup besar. Wajar saja jika kontraktor pelat merah ini bersikeras mempertahankan target kontrak anyarnya tahun ini meskipun capaian selama 10 bulan pertama masih minim.

Di akhir November 2018, Adhi Karya berhasil memenangkan kontrak pembangunan jalan tol Aceh-Singkil senilai Rp 7,6 triliun, pembangunan Pelabuhan Patimban paket 2 sebesar Rp 147,6 miliar, revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta senilai Rp 800 miliar, preservasi jalan nasional Pandaan-Malang Rp 202 miliar, dan pembangunan enam ruas tol dalam kota Jakarta Rp 1,4 triliun.

Direktur Operasi I Adhi Karya, Budi Saddewa Soediro mengatakan dengan capaian-capaian tersebut ditambah dengan kontrak dengan penawaran terendah yang sudah ditangan mereka maka target perseroan akan terlewati tahun ini. "Kami yakin bisa bukukan kontrak baru Rp 25 triliun tahun ini, di atas target awal kami." ungkapnya pada Kontan.co.id, Minggu (2/12).

Pembangunan Pelabuhan Patimban paket II meliputi pekerjaan pembangunan pemecah gelombang (breakwater), pembangunan dinding laut (seawall) dan pekerjaan pengerukan alur pelabuhan. Proyek ini didapatkan Adhi Karya lewat konsorsium bersama Toyo Construction dan Wakachiku Construction.

Total nilai kontrak paket 2 Pelabuhan Patimban tersebut mencapai Rp 492 miliar dimana porsi Adhi Karya sebesar 30%. Paket 2 ini segera dikerjakan untuk mendukung rencana soft opening Pelabuhan Patimban yang ditargetkan pada Agustus atau paling lambat akhir tahun 2019.

Budi bilang, kontrak dari tol Aceh-Singkil dan preservasi jalan Pandaan-Malang diperoleh sendirian. Sementara revitalisasi terminal 2 dan pembangunan enam ruas tol dalam kota Jakarta didapatkan lewat konsorsium.

Kontrak tol enam ruas tol dalam kota didapatkan lewat konsorsium bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Porsi Adhi dalam konsorsium itu 35%.

Enam ruas tol dalam kota tersebut dikembangkan oleh PT Jakarta Tollroad Development (JTD). Pembangunan tahap I proyek tersebut yang menghubungkan Semanan-Sunter-Pulo Gebang sepanjang 30 kilometer (km) akan dikebut setelah resmi mendapatkan pendanaan dari sindikasi perbankan senilai Rp 13,7 triliun pada 27 November 2018 lalu.

Pembangunan tahap I itu dibagi dalam tiga segmen yakni Segmen A menghubungkan Pulo Gebang-Kelapa Gading, segmen B menyambungkan antara Semanan-Grogol, dan segmen C dari Glogol menuju Kelapa Gading. Segmen A sudah mulai dibangun pada Januari 2017 dan ditargetkan beroperasi akhir 2019. Sementara tiga segmen itu diharapkan beroperasi pada 2021 dengan total investasi Rp 21 triliun.

Di luar kontrak-kontrak tersebut, Adhi Karya juga tercatat sebagai penawar terendah di beberapa tender proyek dengan nilai Rp 2,7 triliun. Menurut Budi, di samping penawaran terendah tersebut, perusahaan juga masih memiliki peluang untuk memenangkan tender senilai Rp 1,3 triliun lagi. " Itu belum termasuk dari kontribusi anak-anak usaha seperti properti," kata Budi.

Pengembangan Properti

Tidak hanya mengejar jasa konstruksi, Adhi Karya lewat anak usahanya PT Adhi Commuter Properti (ACP) juga terus melakukan pengembangan proyek-proyek properti dengan mengusung brand LRT City.

Tahun ini, ACP optimis bisa mencatatkan penjualan pemasaran atau marketing sales sebesar Rp 1 triliun dari proyek-proyek LRT City yang terus mereka kembangkan. "Sebelum spinn off Juli lalu kami sudah bukukan Rp 500 miliar dan tambah Rp 300 miliaran lagi setelah anak usaha. Sampai akhir tahun kami masih yakin bisa mengejar target Rp 1 triliun," kata Amrozi Hamidi, Direktur Utama ACP.

Saat ini, ACP tengah mengembangkan tujuh proyek yang berdekatan dengan proyek transportasi massal. Proyek pertama yang dikembangin adalah LRT City Eastern Green di Bekasi, menyusul LRT City Royal Sentul Park, dan LRT City Gateway Park Jaticempaka pada 2017 lalu. Sementara tahun ini, mulai dikembangkan LRT City Urban Signature Ciracas, Apartemen Cisauk Point, Oase Park dan proyek MTH 27.

Pengembangan awal di tiga proyek pertama sedang dalam tahap konstruksi saat ini. Sementara tower pertama di Urban Signature baru groundbreking pada Minggu (2/12). Adapun tiga lainnya direncanakan akan meluncur akhir tahun ini.

Urban Signature Ciracas dibangun di lahan seluas 6,2 ha dengan rencanan pengembangan lima tower apartemen. Tahap I akan dibangun dua tower yakni Azure sebanyak 1.087 unit dan Tower Beige Rp 543 unit. Hingga saat ini, proyek ini sudha terjual sebanyak 549 unit.

Tahun depan, Amrozi bilang, ACP akan mengembangkan beberapa proyek baru lagi di sekitar jalur-jalur kereta communterline. Hanya saja, dia tidak menyebutkan dimana saja lokasinya. "Tahun depan kami akan siapkan sekitar empat atau enam proyek baru lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×