Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
Sebagai informasi, sampai dengan Desember 2020, ADHI berhasil mendapatkan order book sebesar Rp 49,2 triliun. Sementara di tahun ini, ADHI memproyeksikan order book akan naik sekitar 20%. Hal itu seiring dengan target kenaikan kontrak baru yang didominasi oleh proyek-proyek infrastruktur.
“Selain berasal dari kontrak baru tahun 2021, order book tahun 2021 pun berasal dari carry over kontrak dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun,” ujarnya.
Baca Juga: Prospek batubara membaik, begini rencana bisnis Harum Energy (HRUM) pada tahun ini
Tercatat, dari tahun 2020 ke tahun 2021 carry over kontrak sebesar Rp 34,9 triliun (di luar pajak), sehingga nilai total order book sampai dengan Februari 2021 sebesar Rp 36,4 triliun (di luar pajak).
Berdasarkan laporan keuangan 2020, ADHI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,8 triliun. Adapun ADHI juga mencatat laba kotor sebesar Rp 1,7 triliun.
Selanjutnya: Meski kinerja tertekan, Pakuwon Jati (PWON) mulai perlihatkan pemulihan di kuartal I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News