kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,07   0,64   0.07%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) Masuk Bisnis Sektor Cold Chain Logistic


Rabu, 27 September 2023 / 07:30 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) Masuk Bisnis Sektor Cold Chain Logistic


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat potensi pertumbuhan di industri cold chain atau rantai pendingin Indonesia yang semakin prospektif, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) telah menjadi investor terhadap perusahaan bernama Coldspace.

Untuk diketahui, Coldspace adalah perusahaan rintisan atau startup di bidang rantai dingin terintegrasi, yang bertujuan untuk memberikan solusi logistik yang mencakup penyimpanan & distribusi produk di seluruh rantai dingin. 

“Saat ini perseroan masih sebagai investor minority terhadap Coldspace sehingga tidak terkonsolidasi,” ungkap Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto saat dihubungi Kontan, Selasa (26/09).

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Garap Bisnis Logistik Farmasi B2B

Coldspace ungkap dia sudah memiliki beberapa pelanggan korporasi yang cukup besar seperti Kedai Pangan, buah impor, dan sebagainya. Perseroan juga membuka berbagai peluang pertumbuhan baik secara organik maupun un-organik. 

Pada bulan September ini, perseroan juga baru saja melakukan penandatanganan untuk jalin kerja sama strategis dengan Monstrans untuk kembangkan logistik di bidang pharma delivery. 

Dalam kerja sama ini, ASSA melalui anak usaha Anteraja membantu Monstrans dalam mengirimkan obat-obatan secara lebih cepat dan lebih mudah menjangkau pelanggan dengan menggunakan layanan last mile delivery Anteraja Pharma.

“Ke depannya Perseroan juga menargetkan untuk dapat menjadi penyedia end-to-end cold chain logistic provider,” ungkapnya.

Selain melirik peluang di sektor cold chain logistic, di sisa bulan selama tahun 2023 ASSA ungkap dia akan lebih fokus kepada end-to-end logistic provider.

 

“Tahun ini perseroan juga terus kembangkan market B2B melalui bagian mid-mile logistiknya juga, melalui Cargoshare,” tuturnya. 

Meski begitu, Anteraja akan tetap menjadi salah satu bagian penting untuk jaringan ke segmen B2B2C via online platform dan non platform (B2B dan C2C). Tahun ini Anteraja lebih menargetkan kepada efisiensi produktivitas dan juga perbaikan profitabilitas. 

Kemudian, terkait anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), perseroan tahun ini menganggarkan dana sebesar Rp1,3 hingga Rp 1,5 triliun. 

“Hingga lewat semester 1, perseroan telah menggunakan dana capex sekitar Rp 665,6 miliar yang mayoritas digunakan untuk pembelian kurang lebih 5.000 unit kendaraan baru yang akan digunakan pada bisnis pilar pertamanya yaitu bisnis rental kendaraan kepada korporasi (B2B),” jelas Prodjo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×