kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adi Sarana buka balai lelang menjelang Lebaran


Senin, 23 Juni 2014 / 06:13 WIB
Adi Sarana buka balai lelang menjelang Lebaran
ILUSTRASI. Kurs rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pertama pekan ini, Selasa (24/1).


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Menjelang Lebaran, mobilitas masyarakat biasanya meningkat karena ada aktivitas tahunan, yakni mudik. Dus, kebutuhan moda transportasi pribadi juga membeludak. PT Adi Sarana Armada Tbk pun ingin memanfaatkan momen ini untuk merealisasikan rencana membuka balai lelang kendaraan.

Asal tahu saja, perusahaan berkode ASSA di Bursa Efek Indonesia ini memang serius untuk menggarap bisnis lelang kendaraan. Sebelumnya pun, Adi Sarana sudah masuk ke ceruk bisnis ini, tapi tanpa secara khusus mendirikan balai lelang kendaraan.

Adi Sarana merencanakan lokasi balai lelang ini ada di Kelapa Gading, Jakarta Timur.  "Target kami sebelum Lebaran sudah bisa diresmikan, sekitar Juli," ujar Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Direktur Utama Adi Sarana Armada, kepada KONTAN, (21/6).

Sayang tak ada informasi mengenai besaran investasi untuk membangun balai lelang tersebut. Yang jelas, kelak saat balai lelang ini buka, Adi Sarana akan menggelar lelang dua minggu sekali. Tak cuma kendaraan milik Adi Sarana yang dilelang, mereka membuka kesempatan kepada perusahaan lain yang ingin melego mobil bekas.

Beberapa syarat yang ditetapkan Adi Sarana bagi perusahaan yang ingin melelang kendaraan mereka, yakni kendaraan yang akan dilelang masih berkualitas baik. Selain itu, Adi Sarana juga akan memberikan batasan tahun pembuatan kendaraan.

Saat ini sudah ada satu hingga dua perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri di balai lelang Adi Sarana. "Menjual mobil dengan dilelang seperti ini lebih transparan. Kalau dijual melalui staf perusahaan itu, mungkin hasilnya tidak sebaik dijual lewat lelang," ujar Prodjo.

Adapun Adi Sarana sudah memulai lelang tersebut sejak 7 Juni 2014. Pada kesempatan perdana itu, balai lelang Adi Sarana menjual sekitar 30  unit mobil dari beberapa perusahaan. Mobil yang terjual terbanyak dari segmen multi purpose vehicle (MPV) dengan harga sekitar Rp 100 juta per unit.

Lantaran menyediakan diri sebagai perantara antara penjual dan pembeli, semua hasil penjualan lelang tidak masuk ke kantong Adi Sarana. "Kami hanya membantu perusahaan yang mau melelang mobil bekasnya," kata Prodjo tanpa menyebutkan komisi yang dikutip Adi Sarana.

Dari balai lelang baru nanti, Adi Sarana menargetkan bisa menjual 100 unit kendaraan sepanjang Ramadan. Perusahaan ini mengakui target ini tak besar. "Kami tidak bisa jual terlalu banyak meski permintaan banyak, karena mobil-mobil yang ada di tangan penyewa tidak bisa seenaknya kami jual. Hanya mobil-mobil yang sudah nganggur," beber Prodjo.

Soal berapa porsi bisnis ini terhadap total penghasilan ASSA, sebelumnya Prodjo pernah bilang, bahwa kontribusi bisnis lelang kendaraan sangat kecil, di bawah 5%. Sebagai catatan, pada 2014 ini Adi Sarana menargetkan pendapatan  Rp 1,22 triliun. Jika porsi bisnis lelang kendaraan masih sama, itu berarti bisnis ini maksimal bisa menyumbang sekitar Rp 61 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×