kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AFTECH berharap pemerintah implementasikan digital ID untuk fintech


Senin, 22 Oktober 2018 / 17:06 WIB
AFTECH berharap pemerintah implementasikan digital ID untuk fintech
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Financial Technology Indonesia (AFTECH) berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan penggunaan data kependudukan untuk keperluan fintech. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi perusahaan peer to peer lending ini untuk melakukan penetrasi usaha.

Kureryansyah, Ketua Harian AFTECH menyampaikan bahwa saat ini kehadiran fintech adalah untuk melayani masyarakat yang tidak terjamah perbankan dan multifinance. Lebih spesifik menyasar segmen mikro kecil dan menengah dengan nilai pinjaman dibawah Rp 2 miliar.

Oleh karena itu, penerapan digital ID akan mempermudah, sehingga perusahaan tak lagi menginput secara manual data-data kependudukan. Selain itu, hal ini juga membuat cost lebih besar karena di beberapa daerah perusahaan fintech harus menggandeng pihak ketiga untuk melakukan pendataan.

“Belum ada kebijakan mengenai digital ID padahal ini buat perusahaan akan sangat membantu, belum open-nya data Dukcapil untuk diakses langsung oleh peer to peer lending membuat proses pengenalan konsumen menjadi manual dan semi manual terutama yang unbank dan underservice,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/10).

Namun dirinya mengapresiasi pemerintah saat ini yang mulai membuat beragam kebijakan untuk mempercepat perkembangan fintech di Indonesia. Apalagi Presiden Joko Widodo dalam forum fintech IMF-World Bank menyampaikan dukungan pemerintah untuk perkembangan fintech di tanah air.

Oleh karena itu, dirinya berharap selain sosialisasi yang terus dilakukan baik oleh swasta dan pemerintah, perlu kiranya dikeluarkan serangkaian kebijakan yang mendukung perkembangan. Dirinya berharap penerapan digital ID ini akan membuat adopsi fintech menjadi semakin besar.

“Beberapa perusahaan itu pakai mitra dilapangan untuk assesment, untuk peer to peer lending ini harusnya sudah data digital ID kemudian relasi ke facial recognition yang sudah di-capture Dukcapil. Kalau sudah terintegrasi dan bisa digunakan untuk pelayanan pinjaman itu harusnya banyak proses yang bisa dilayani dan bisa diperluas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×