Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Antang Gunung Meratus (AGM) memastikan perusahaan telah menjalankan praktik bisnis batubara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tak hanya itu, AGM juga melakukan berbagai inovasi agar lingkungan senantiasa terjaga sebagaimana visi perusahaan yaitu menciptakan bisnis berkelanjutan.
Sect Head Environment AGM, Daniel Siregar menjelaskan, ada berbagai langkah nyata yang dilakukan AGM sebagai bukti turut melindungi lingkungan di sekitar operasional tambang.
Misal, dalam program penurunan emisi dilakukan dengan cara mengurangi pemakaian solar genset sebesar 50%, diganti sumber listrik PLN (PLTU). Pengurangan penggunaan solar sebesar itu setara dengan penurunan beban pencemaran emisi sebesar 1.97 ton/tahun atau penurunan pemakaian solar/energy sebesar 61%.
Baca Juga: Lakukan Restorasi dan Konservasi, Langkah AGM Lindungi Bekantan
AGM pun melakukan inovasi demi memperpanjang waktu operasi alat berat dari sebelumnya 250 jam menjadi 500 jam. Sehingga meminimalisir penggantian jumlah filter oli. Dan kain majun yang dihasilkan, berdampak pula pada pengurangan timbunan limbah bahan beracun berbahaya (B3).
Menurut Daniel, program inisiatif AGM sebagai upaya menjalankan Good Mining Practice sehingga mendukung upaya Life Cycle Thinking. Improvement ini mampu menurunkan dampak lingkungan berupa hasil absolut pengurangan limbah B3 oli sebesar 13 ton per tahun.
“Value creation dari improvement ini antara lain optimasi proses produksi, efisiensi penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah B3,” ujar Daniel dalam keterangannya, Senin (27/12).
Tak hanya itu, AGM pun melakukan langkah nyata untuk mengurangi limbah plastik terutama dari aktivitas domestik, yaitu dilakukan pemanfaatan sampah plastik dengan cara pengumpulan untuk kemudian dimanfaatkan menjadi plastic seeding pada area nursery alias pembibitan.