Reporter: Kiki Safitri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengolahan teh kemasan PT Agri Wangi berencana mengekspor teh ke kawasan Timur Tengah, yakni Jordania. Hal ini lantaran selama ini Jordania mengimpor teh Indonesia melalui pasar Eropa dan Amerika.
Sejauh ini, Agri Wangi telah mengekspor teh ke Amerika, Australia dan New Zeland. “Sekarang kami mau ekspor private label untuk customer di Timur Tengah. Karena mereka belanjanya selama ini di Eropa dan sekarang mereka bisa belanja di Indonesia,” kata Cathalia F Randing, Chief Operating Officer PT Agri Wangi kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).
Data Kementerian Perdagangan menyebut, ekspor nonmigas hingga Agustus 2018 mencapai US$ 70 juta, atau naik 7,9% dari periode sama di tahun 2017 yakni US$ 65,2 juta.
Cathalia menjelaskan, minat dari para importir teh di Jordania sangat baik. Hal ini terbukti usai para importir melakukan kunjungan resmi yang difasilitasi oleh Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) ke Agri Wangi di Bogor pekan ini.
“Mereka cukup terkejut karena teh yang biasa mereka beli di Eropa ternyata diproduksi di Indonesia,” ungkapnya.
Ketertarikan para importir asal Jordania untuk langsung mengimpor teh kemasan asal Indonesia ini juga dinilai karena bisa menghemat ongkos distribusi yang sebelumnya harus melewati Eropa. Otomatis, harga yang mereka dapatkan jelas lebih murah.
“Ini kesempatan besar bagi kami karena memang bahan baku yang dipakai di Eropa pun berasal dari Indonesia. Kalau di packaging dari Indonesia dan langsung dijual ke Jordania, ini akan menjadi nilai lebih bagi mereka karena harga akan jauh lebih murah,” ungkapnya.
Mayra Andera Direktur Cipta Graha Holding Ketua Indonesia-Jordan Business Council (IJBC), sejauh ini respon dari pengusaha di Jordania juga baik. Menurutnya para importir saat ini menginkan harga teh yang lebih murah dibandingkan teh sebelumnya yang mereka beli dari pasar Eropa.
“Mereka sedang mencari harga kompetitif, di mana harga di Indonesia harga akan lebih murah. Dan juga kualitasnya baik. Mereka ingin tau produksinya dimana, kunjungan ini bagus, sehingga mereka bisa genjot angka perdagangan ekspor kita,” katanya.
Hal senada jga disampaikan oleh Ary Raharjo, Sekretaris Duta Besar Indonesia untuk Jordania. Menurutnya peluang kerja sama baru perlu ditingkatkan antara Indonesia dan Jordania. Jangan sampai Indonesia sebagai negara agraria bisa tekalahkan oleh suplai teh dari Republik Srilangka.
“Kunjungan bisnis ini dilakukan untuk mencari peluang kerja sama baru. Karena Jordan dan Palestina merupakan merupakan pasar yang prospektif yang bisa dimasuki produk unggulan Indonesia salah satunya teh. Dan pada gilirannya ini juga akan meningkatkan angka ekspor kita ke Jordania,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa selain teh, komoditi ekspor kopi dan kokoa juga bisa ditingkatkan ke Jordania dimana mereka sejauh ini memiliki kerja sama dengan Srilangka dan Brasil.
“Jadi sebetulnya kopi dan kokoa juga bisa masuk ke pasar Jordania dan Palestina. Selama ini teh dan kopi sendiri produk Indonesia bisa dikatakan belum banyak atau kalah dengan Sri Langka untuk teh. Kalau untuk kopi lebih banyak dari Brasil,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News