Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai akuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman yang akan dilakukan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) tidak layak.
Adapun, perusahaan yang dimaksud yakni StreetScooter yang akan diakuisisi oleh Odin Automotive, perusahaan yang didirikan di Luksemburg.
Ahok sendiri mengungkapkan, PT Pertamina sebagai pemegang saham 25% di IBC masih melihat hasil due diligence dari rencana ini. Kendati demikian, Ahok secara personal tegas menolak rencana akuisisi ini.
"(Untuk keputusan Pertamina) Saya harus cek ke dewan komisaris lainnya. Kalau saya, setelah lihat hasil due diligence sudah bisa disimpulkan Proyek Odin tidak layak dibeli," ungkap Ahok ketika dihubungi Kontan, Selasa (23/11).
Baca Juga: Ahok buka suara soal niatan holding baterai akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman
Ahok melanjutkan, pertimbangannya yakni akuisisi ini dinilai tidak layak jika bertujuan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. Selain itu ada pertimbangan lain merujuk pada hasil due diligence yang belum bisa dibeberkan lebih jauh.
Yang terang, Ahok memastikan, Menteri BUMN juga telah menyampaikan rencana ini kepada dirinya di depan Presiden Joko Widodo. "Jika tidak sesuai dan tidak bisa membangun ekosistem EV Indonesia, tidak akan lakukan akuisisi Odin oleh IBC," tegas Ahok.
Adapun, dikutip dari video yang diunggah di Kanal Youtube-nya, Ahok mengungkapkan, rencana ini sebelumnya memang pernah dipaparkan oleh Pertamina Power Indonesia (PPI) ke jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina.
"Narasinya apa? (kenapa) mesti beli mobil listrik di Jerman? (katanya) supaya bisa masuk pasar Amerika, China, itu yang saya bilang hati-hati," kata Ahok dikutip dari Video Wawancara di Kanal Youtube-nya, Selasa (23/11).
Baca Juga: Ini upaya Pertamina untuk peningkatan kinerja Blok Mahakam
Ahok melanjutkan, dalam pengambilan keputusan, pejabat tidak boleh memberikan future valuasi tanpa dasar yang kuat.