kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AIKI prediksi ekspor kakao turun tahun ini


Selasa, 11 Oktober 2016 / 19:36 WIB
AIKI prediksi ekspor kakao turun tahun ini


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Anomali cuaca yang terjadi selama dua bulan berturut-turut menimbulkan kekacauan produksi sejumlah perkebunan unggulan asal Indonesia. Salah satu yang mengalami penurunan adalah produksi kakao.

Penurunan produksi menyebabkan ekspor kakao di mancanegara diprediksi turun. Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Pieter Jasman memprediksi, ekspor kakao tahun ini akan turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Pieter, tahun ini, industri hanya mampu mengolah sekitar 400.000 ton kakao. Produksi sebesar itu akan diekspor sekitar 80% ke luar negeri dan 20% lagi digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. "Nah untuk ekspor tahun ini kami prediksi akan turun, tapi penurunannya tidak terlalu besar," ujarnya, Selasa (11/10).

Sayang, Pieter enggan menyebut berapa persen penurunan tersebut. Menurutnya data soal ekspor kakao Indonesia baru akan dikeluarkan pemerintah pada akhir tahun. Katanya, data produksi dan ekspor yang saat ini muncul kerap tidak akurat.

Ia mengatakan, penurunan ekspor kakao tak terlepas karena minimnya produksi biji kakao dalam negeri dari hasil perkebunan kakao. Apalagi dana untuk Gernas Kakao atau coklat turun dari Rp 1,2 triliun pada 2015 menjadi Rp 235 miliar pada tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang menambahkan, kapasitas pabrik giling kakao Indonesia mencapai 600.000 ton per tahun, tapi produksi biji kakao yang dapat dipenuhi dari dalam negeri masih minim yakni  370.000 ton.

Oleh karena itu, ia menilai wajar jika terjadi penurunan ekspor biji kakao, karena produksi kakao yang ada sekarang sebagian besar dipakai untuk kebutuhan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×