kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran peremajaan kakao turun di 2016


Senin, 01 Agustus 2016 / 12:41 WIB
Anggaran peremajaan kakao turun di 2016


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) tetap memberikan perhatian untuk pengembangan kakao dalam negeri. Pada tahun ini, Kemtan tetap mengalokasikan anggaran peremajaan kakao sebesar Rp 88,7 miliar. Anggaran tersebut dipakai untuk peremajaan kebun kakao seluas 7.901 hektare (ha) di sejumlah wilayah. Sebagian besar lahan perkebunan yang diremajakan ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Namun bila dibandingkan tahu lalu, anggaran tersebut turun drastis. Sebagai perbandingan, pada tahun 2015, Kemtan menganggarkan dana peremajaan kakao sebesar Rp 1,05 triliun. Alokasi anggaran tersebut untuk replanting sebanyak 4.000 ha tanaman kakao, termasuk rehabilitasi tanaman kakao 40.000 ha dan intensifikasi 107 ha.

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Kemtan Dwi Pratomo Sudjatmiko mengatakan meskipun anggaran peremajaan kakao turun drastis, tapi Kemtan tetap berupa meremajakan tanaman kakao. "Kami akan terus melakukan kegiatan-kegiatan intensifikasi, peremajaan dan perluasan areal tanaman kako," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/8).

Dwi menjelaskan untuk penyaluran anggaran peremajaan kakao tahun ini tetap melalui selesksi. Salah satu syarat mendapatkan dana ini adalah petani harus ikut dalam kelompok tani. Lalu Kemtan akan menyalurkan bantuan peremajaan kakao melalui Dinas Pertanian setempat. Bantuan yang diberikan antara lain berupa pupuk dan bibit kakao. Kemtan memperkirakan alokasi anggaransekitar Rp 10 juta per ha.

Selain meremajakan kakao petani, Kemtan juga tengah melakukan pendataan produksi dan luasan lahan perkebunan kakao bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Sejauh ini, data dari dinas pertanian mencatat produksi kakao pada tahun 2015 sebesar Rp 720.000 ton dengan luas kebun 1,7 juta ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×