kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -14.000   -0,91%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

AirAsia (CMPP) Pastikan Penurunan Tarif Tiket Pesawat Tidak Bebani Kinerja Keuangan


Jumat, 13 Desember 2024 / 14:15 WIB
AirAsia (CMPP) Pastikan Penurunan Tarif Tiket Pesawat Tidak Bebani Kinerja Keuangan
ILUSTRASI. Pesawat Airbus maskapai Indonesia AirAsia. AirAsia (CMPP) menegaskan bahwa program penurunan tarif tiket pesawat di Nataru tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai Indonesia AirAsia (CMPP) menegaskan bahwa program penurunan tarif tiket pesawat yang diterapkan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. 

Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine, menyatakan bahwa diskon tiket pesawat sebesar 10% yang berlaku mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 justru bertujuan untuk merangsang permintaan penerbangan yang lebih besar, mengingat momen liburan panjang dan cuti bersama.

"Kami melihat kebijakan ini sebagai langkah positif yang dapat merangsang gairah masyarakat Indonesia untuk bepergian kembali, khususnya bagi mereka yang mungkin belum sering bepergian sejak pandemi," ujar Veranita dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (11/12). 

Meskipun beberapa pengamat penerbangan memperkirakan bahwa penghapusan fuel surcharge dan penurunan biaya operasional lainnya mungkin tidak cukup untuk mengimbangi penurunan pendapatan maskapai, Veranita optimis bahwa langkah ini tidak akan berdampak negatif pada kinerja keuangan Indonesia AirAsia. 

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Turun, Kemenhub Catat 31% Terjual Hingga 5 Desember 2024

"Kebijakan penurunan harga ini kami harapkan tidak akan berpengaruh buruk pada kuartal I-2025, karena kami juga sudah merencanakan strategi rute untuk periode tersebut," lanjutnya.

Sebagai langkah untuk menjaga kinerja finansial, AirAsia berencana untuk mengoptimalkan pendapatan dari sumber lain selain penjualan tiket pesawat, seperti layanan bagasi, asuransi perjalanan, dan penjualan merchandise. 

Dengan strategi ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan okupansi penerbangan dan menghasilkan pendapatan tambahan yang akan menutupi potensi penurunan pendapatan dari tiket.

Beberapa faktor yang mendukung penurunan tarif tiket pesawat selama Nataru 2024/2025 antara lain diskon harga avtur sebesar 7,5 hingga 10 persen di 19 lokasi bandara yang dikelola PT Pertamina, serta penurunan tarif jasa kebandaraudaraan oleh PT Angkasa Pura Indonesia dan unit pelayanannya.

Selain itu, maskapai juga mendapat dukungan dari penurunan fuel surcharge, yang kini hanya sebesar 2 persen, serta diskon propeller hingga 20 persen.

Veranita menambahkan bahwa diskon tiket ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang, tetapi juga mendukung sektor pariwisata domestik dengan memberikan akses transportasi udara yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

"Kami berharap dengan harga yang lebih akomodatif, masyarakat dapat lebih mudah merencanakan perjalanan untuk merayakan akhir tahun," pungkasnya. 

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, AirAsia Siapkan 554 Ribu Kursi Penerbangan

Selanjutnya: Catat, Test CAT dan Wawancara Seleksi Panitia Haji 2025 Digelar 17 Desember Nanti

Menarik Dibaca: Hubungan Intim yang Sehat Punya Dampak Besar untuk Kesehatan Tubuh, lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×