Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana untuk memperkuat pendapatan non penerbangan. Rencananya perusahaan itu bakal membentuk entitas anak yang bermain di bisnis pembayaran digital.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengungkapkan nama yang diusung untuk sistem pembayaran itu adalah BigPay. Salah satu yang bakal dimanfaatkan AirAsia Indonesia adalah karena AirAsia Indonesia memiliki banyak rute internasional sehingga memiliki kas dari berbagai mata uang.
Dendy menjelaskan, dengan adanya kas dari berbagai mata uang, pihaknya mampu memberikan layanan pengiriman uang luar negeri secara real time. “Selama ini berbagai mata uang yang dibayarkan penumpang baik berupa Yen, Dolar Australia, dan lain-lain kurang optimal,” katanya pada Senin (24/6).
Nah, ketersediaan kas itulah yang akan dimanfaatkan AirAsia Indonesia karena memiliki kurs yang diyakini bakal lebih rendah dibanding bank. Sebabnya tentu saja dengan ketersediaan berbagai kas mata uang asing, AirAsia Indonesia tidak perlu menukarkan kasnya ke bank. Hanya saja Dendy belum bisa mengungkapkan kapan BigPay akan diluncurkan karena masih mengurus proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain BigPay, situs airasia.com juga bakal dimaksimalkan sebagai one stop shopping. Nantinya situs itu tidak hanya menawarkan tiket pesawat AirAsia tetapi juga jadi agen perjalanan untuk booking hotel. “Harapan kami tidak hanya untuk beli tiket AirAsia saja tapi untuk maskapai lain juga,” tambah Dendy.
Sampai kuartal I-2019, AirAsia Indonesia telah mencatat pertumbuhan pendapatan 58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,33 triliun. Di periode yang sama itu, rugi bersih AirAsia Indonesia juga turun dari Rp 218,68 miliar menjadi Rp 93,79 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News