Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menilai industri motor listrik nasional akan sangat terbantu seiring adanya kebijakan subsidi pembelian kendaraan tersebut.
Asal tahu saja, pemerintah resmi memberikan bantuan subsidi pembelian motor listrik sebanyak Rp 7 juta per unit mulai 20 Maret lalu. Subsidi pembelian tersebut menyasar 200.000 unit motor listrik pada 2023.
Terdapat 8 produsen motor listrik yang mendapat subsidi pada tahun ini. Di antaranya adalah Gesits, Selis, Volta, Viar, United, Rakata, Polytron, dan Smoot.
Sekretaris Jenderal Aismoli Hanggoro Ananta menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi para Agen Pemegang Merek (APM) yang berhasil memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% sehingga berhak memperoleh subsidi motor listrik dari pemerintah.
Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Berlaku, AISI Pertahankan Target Penjualan Motor pada 2023
"Mereka yang telah mendapat subsidi, kini dituntut untuk meningkatkan kemampuan produksinya demi memenuhi permintaan dari konsumen," ujar dia, Selasa (21/3).
Dia tak menampik adanya kemungkinan para APM lain yang belum mendapat subsidi untuk kemudian ikut memberi diskon harga secara mandiri supaya produk motor listriknya kompetitif di pasar.
Hal itu dianggap sah-sah saja sebagai bagian dari strategi pemasaran para pebisnis motor listrik. Terlebih lagi, potensi pasar motor listrik di Indonesia sangat besar lantaran jumlah pengguna produk tersebut masih tergolong minim.
Lebih lanjut, Aismoli akan terus mendorong berbagai produsen motor listrik untuk meningkatkan nilai TKDN, sehingga bisa ikut memperoleh subsidi. Apalagi, tahun depan pemerintah bakal menaikkan target pemberian subsidi motor listrik hingga 600.000 unit.
Semakin banyak APM yang mendapat subsidi, tentu akan membuat pilihan model motor listrik bagi masyarakat semakin berlimpah.
Hanggoro bilang, TKDN pada motor listrik terdiri dari tiga aspek utama, yaitu komponen, perakitan, dan pengembangan. Khusus untuk komponen, ada beberapa komponen yang memiliki porsi besar dalam penilaian TKDN, yakni baterai, motor penggerak, sasis, dan control unit.
Baca Juga: Hadapi Kebijakan Subsidi Mobil Listrik, TAM Siapkan Strategi
"Baterai punya nilai yang sangat tinggi dalam TKDN," imbuh dia.
Aismoli pun mengaku, terbatasnya industri komponen motor listrik di Indonesia membuat usaha peningkatan TKDN bagi para APM nasional cukup menantang. Lantas, upaya pemerintah yang sedang mengembangkan industri baterai seperti di Morowali, Sulawesi sangat dinantikan oleh para pelaku industri motor listrik nasional.
"Ketika industri baterai di dalam negeri tersedia, harapannya TKDN motor listrik akan terus meningkat," pungkas Hanggoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News