kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Akan Kembali Investasi di Sektor Hulu Migas, Shell Dikabarkan Kaji Beberapa Wilayah


Selasa, 20 Mei 2025 / 13:49 WIB
Akan Kembali Investasi di Sektor Hulu Migas, Shell Dikabarkan Kaji Beberapa Wilayah
ILUSTRASI. Shell Plc. tengah melirik untuk kembali berinvestasi di hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah sempat melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Masela. REUTERS/Neil Hall/File Photo


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Shell Plc. tengah melirik untuk kembali berinvestasi di hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah sempat melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Masela.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data WK Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Asnidar mengonfirmasi kabar ini. Menurutnya saat ini Shell tengah mengkaji area yang akan diminati.

"Shell masih dalam tahap evaluasi area of interest ya. Mudah-mudahan," kata Asnidar kepada Kontan, Selasa (20/5).

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Makin Ekspansif Usai Akuisisi Shell, Cek Rekomendasi Sahamnya

Sebelumnya, Shell memiliki 35% participating interest di Blok Masela bersama Inpex (operator proyek). Blok ini merupakan proyek gas laut dalam besar di Laut Arafura, Maluku, dan dirancang sebagai proyek LNG darat (onshore LNG).

Namun, karena penundaan dan pertimbangan strategi global Shell, mereka memutuskan untuk keluar dari proyek Masela.

Pada 2023, Shell menandatangani kesepakatan untuk menjual seluruh sahamnya di Blok Masela kepada Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas. Proses divestasi tersebut merupakan bagian dari strategi Shell untuk mengurangi eksposur mereka di proyek hulu migas yang padat modal dan berisiko tinggi.

Baca Juga: Shell Ekspansi ke Industri Kosmetik dan Perawatan Diri Melalui Shell Silk Alkane

Keputusan mundur ini disebabkan karena fokus manajemen Shell global tengah bergeser ke energi terbarukan, dengan, pasar gas yang lebih matang, dan proyek-proyek yang memberikan pengembalian lebih cepat. Proyek LNG seperti Masela dianggap tidak sesuai dengan prioritas portofolio mereka yang lebih ramping dan efisien.

Meski keluar dari hulu migas, Shell masih aktif di, downstream (hilir) yakni penjualan bahan bakar, pelumas, SPBU (Shell Retail). Energi dan solusi dekarbonisasi yakni termasuk pengembangan bioenergi dan EV charging di Indonesia.

Selanjutnya: Cara Beli Paket Roaming Indosat Haji hingga Pemesanan eSIM Khusus

Menarik Dibaca: Promo A&W Super Deals hingga 31 Mei: 6 Ayam, 2 Sup, 1 Kentang, 3 Nasi Cuma Segini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×