Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Melihat kondisi perdagangan luar negeri yang sudah pulih, hingga akhir tahun ini total nilai ekspor Indonesia baik migas maupun nonmigas bisa mencapai sekitar US$ 140 miliar - US$ 150 miliar. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Senin (1/11).
"Setidaknya, untuk tiga bulan terakhir ini rata-rata nilai ekspor nonmigas bisa mencapai US$ 10,5 miliar - US$ 11,5 miliar per bulannya," ujar Mahendra. Jika dengan hitungan ini, artinya, dalam tiga bulan terakhir nanti,nilai ekspor nonmigas saja harapannya bisa mancapai US$ 34,5 miliar.
Seperti diketahui, sampai September 2010 ini nilai total ekspor Indonesia mencapai US$ 110,8 miliar atau naik 38,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor ini juga hampir mendekati nilai total ekspor tahun 2009 lalu yang sebesar US$ 116,5 miliar. Sementara itu, untuk ekspor non migas saja, hingga September 2010 ini nilai ekspornya mencapai US$ 91,8 miliar atau naik 34,9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Mahendra menambahkan, sepanjang bulan September 2010 saja, nilai ekspor non migas Indonesia mencapai US$ 10,1 miliar. Tapi, dibanding ekspor Agustus 2010 yang sebesar US$ 11,8 miliar, nilai ekspor non migas September 2010 ini mengalami penurunan. "Soal eksor biasanya memang siklusnya lebih rendah di September. Ini disebabkan karena pada bulan-bulan ini di Indonesia ada puasa dan lebaran," jelasnya. Sementara itu, nilai ekspor total selama Agustus 2010 mencapai US$ 13,7 miliar.
Meski begitu, pada tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun yaitu Oktober, November dan Desember nilai ekspor ini akan kembali naik. Alasannya, "Ada permintaan untuk stok barang-barang untuk ekspor ke mancanegara dan ada kebijakan dari produsen untuk melepas stok lama untuk menyambut tahun baru. Jumlahnya cukup tinggi," kata Mahendra.
Sementara itu, pada September ini kinerja perdagangan Indonesai berhasil mencetak surplus sebesar US$ 2,5 miliar. Surplus ini disumbang oleh surplus perdagangan nonmigas yang mencapai US$ 2,6 miliar, sementara perdagangan migas mengalami defisit US$ 0,1 miliar.
Dengan kinerja perdagangan periode September ini, maka secara keseluruhan perdagangan Indonesia selama Januari hingga September 2010 ini mengalami surplus sebesar US$ 13,5 miliar atau nai 14,2% ketimbang periode yang sama tahun 2009 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News