kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akibat Covid-19, Trans Power Marine (TPMA) tunda penambahan armada kapal tahun ini


Minggu, 19 Juli 2020 / 17:33 WIB
 Akibat Covid-19, Trans Power Marine (TPMA) tunda penambahan armada kapal tahun ini
ILUSTRASI. Kapal floating crane, kapal tunda dan tongkang pengangkut b a t u b a r a milik PT Trans Power Marine (TPMA)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten logistik, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menunda target penambahan kapal tahun ini karena adanya penurunan permintaan batubara pada periode Mei sampai Juni 2020 akibat COVID-19.

Direktur TPMA, Rudi Setiono menjabarkan, penundaan tersebut tidak diakibatkan oleh fluktuasi harga batubara akibat pandemi, melainkan juga penurunan permintaan kuantitas atau pasokan batubara dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan korporasi swasta.

"Karena permintaan batubara dari PLN dan swasta lebih sedikit, maka sekarang kami cukup memakai armada kapal yang dimiliki, tidak perlu menyewa atau menambah kapal baru. Kami sedang menunggu situasi kembali kondusif untuk berekspansi menambah armada," jelas Rudi kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7) kemarin.

Baca Juga: Kinerja Trans Power Marine (TPMA) semester I 2020 diproyeksi masih stabil

Awalnya, TPMA tahun ini berencana menambah lagi 10 sampai 12 unit kapal untuk mendorong kinerja pengiriman komoditas ekspor dan impor.

Pihaknya sendiri mengalokasikan jumlah capex sebesar US$10juta sampai US$12 juta. Nilai tersebut disesuaikan, dan dialihkan untuk pembiayaan perawatan dan docking kapal exsisting. "Kami alokasikan dana capex untuk pemeliharaan kapal atau docking. Tiap kapal memiliki jadwal docking. Biaya dalam satu tahun untuk perawatan tersebut berkisar antara US$3juta sampai US$4juta," jelasnya.

Sampai semester I 2020, Rudi memproyeksikan dana baru terserap sekitar 30%. Tak hanya itu, pihaknya juga menyesuaikan target pertumbuhan yang awalnya dipatok sekitar 10% sampai 20% di akhir tahun, menjadi sama seperti tahun sebelumnya atau hanya 5% tahun ini.

"Kami lihat bagaimana dampak COVID-19 ini ke depannya. Jika diasumsikan COVID-19 masih berefek seperti ini hingga Desember nanti, maka pertumbuhan akan sama seperti tahun lalu atau sebesar 5%. Kami juga melihat market dan permintaan PLN masih belum normal, jadi bisa saja pertumbuhan lebih kecil dari tahun lalu," tutup dia.

Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) bukukan pendapatan US$ 13,65 juta di kuartal I 2020

Sepanjang kuartal I 2020, pendapatan TPMA meningkat 28,28% menjadi US$ 13,65 juta dari US$ 10,64 juta Tapi laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk menurun lebih dari 30% dari Us$1,92 juta menjadi US$1,19 juta.

Adapun jumlah aset dan liabilitas ikut menurun secara year to date masing-masing sebesar 0,58% di angka US$110,98 juta dan liabilitas sebesar 99,0% menjadi US$30,73 juta. Adapun ekuitas meningkat 1,51% menjadi US$80,25juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×