Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pengaruh penurunan harga kedelai pekan lalu belum terasa ke pasar lokal. Dewan Kedelai Nasional mengatakan, kebutuhan dalam negeri masih besar.
Asal tahu saja, Jumat (26/11) lalu, harga kedelai turun 8,2% dibandingkan harga tertinggi pada Kamis (25/11) menjadi US$ 12,375 per gantang di Chicago Board of Trade. Dax Wedemeyer, broker US Commodities Inc, seperti dikutip dari Bloomberg mengatakan tekanan terhadap kedelai terjadi karena China berusaha mengendalikan inflasi dengan menjual persediaan kedelai sebanyak 300.000 metrik ton.
Ketua Dewan Kedelai Nasional Benny Kusbini bilang, aksi China tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga dunia karena jumlah 300.000 metrik ton sangat kecil. “Kebutuhan China saja per tahun sekitar 51 juta ton kedelai, 15 juta ton diantaranya masih diimpor,” katanya kepada KONTAN Minggu (28/11).
Setiap tahun Indonesia membutuhkan kedelai sebesar 2,4 juta ton. Sedang produksi dalam negeri baru mencapai 700.000 ton sampai 900.000 ton. Menurutnya penurunan harga kedelai hanya akan bersifat sementara, dan harga kedelai akan kembali mengalami kenaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News