Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk semakin agresif dalam memacu kinerjanya tahun ini. Emiten gas berkode saham AGII tersebut mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 13%-15% dengan margin profit 7%-10%.
Target ini lebih besar dari target awal yang dicanangkan sebelumnya. Mulanya, AGII hanya membidik pertumbuhan pendapatan di kisaran 7%-10% dengan margin profit 5%-7%.
Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono mengatakan, keputusan perusahaan untuk mengungkit target mempertimbangkan transaksi akuisisi aset pabrik gas milik PT Samator yang telah selesai.
“Dengan adanya akuisisi ini kita target revenue tumbuh bisa hingga 13%-15%, dengan margin profit yang dapat mencapai 7%-10%, namun tentu tergantung kondisi ekonomi PDB (Produk Domestik Bruto) nasional secara keseluruhan,” tutur Rachmat kepada Kontan.co.id, Minggu (21/3).
Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) Kebanjiran Permintaan Gas Medis di Masa Pandemi Covid-19
Agenda akuisisi aset pabrik gas milik PT Samator memiliki nilai transaksi Rp 683,39 miliar. Objek yang ditransaksikan terdiri dari pabrik Samator yang berlokasi di Cikande-Provinsi Banten dan pabrik Gresik-Provinsi Jawa Timur. Kedua pabrik tersebut diklaim merupakan aset-aset yang paling produktif dalam grup Samator saat ini.
Pada 16 Maret 2021 lalu, AGII telah menyelesaikan penandatanganan perjanjian pengambilalihan fasilitas pinjaman dengan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dalam rangka finalisasi transaksi akuisisi aset Samator.
Selang beberapa hari setelahnya, AGII melalui anak usahanya, PT Samator Gas Industri (SGI), juga telah menyelesaikan penandatanganan pengambilalihan/novasi fasilitas pinjaman dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada 18 Maret 2021 untuk keperluan yang sama. Kedua penandatanganan tersebut menandai rampungnya akuisisi kedua aset Samator.
“Jadi per Maret, 2 aset tersebut sudah masuk neraca laba rugi, cash flow, dan balance sheet AGII,” papar Rachmat.
Sedikit informasi, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi AGII per 30 September 2020, Samator merupakan pemegang saham utama di AGII dengan kepemilikan saham sebanyak 40,54%. Dengan demikian, transaksi ini merupakan transaksi afiliasi.
Transaksi akuisisi aset pabrik Samator dipercaya membawa sejumlah manfaat. Selain meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasional dan memperkuat jaringan, transaksi ini juga dipercaya berpeluang mendongkrak pangsa pasar atawa market share AGII hingga 5%. Sebagai gambaran, berdasarkan catatan Rachmat, sebelumnya pangsa pasar AGII di pasar gas domestik berkisar 36%-38%.
Selepas transaksi akuisisi, AGII bakal terus menyasar pelanggan pada sektor-sektor yang pertumbuhannya tinggi seperti kesehatan, oleokimia, dan barang konsumer. Di saat yang sama, AGII juga akan tetap menjaga diversifikasi dari basis pelanggan yang dimiliki. Tujuannya ialah agar AGII bisa tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja dari ragam pilihan pelanggan/sektor bila terdapat sektor yang mengalami perlambatan.
Di sisi lain, AGII juga berencana terus meningkatkan utilisasi dari aset-aset pada jaringan yang dimiliki. Asal tahu, saat ini AGII mengoperasikan 44 pabrik dan 105 cabang di 27 provinsi di Indonesia.
“Rencana lain untuk bisnis kami tentu memperbaiki capital structure agar return on equity kita dapat meningkat, diantaranya dengan mencari sumber financing dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif, atau pun juga mempertimbangkan alternative financing lainnya,” tambah Rachmat.
Untuk menopang kinerja, AGII mengalokasikan total belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 883 miliar - Rp 933 miliar dari kas internal dan pinjaman perbankan pada tahun ini. Sebanyak Rp 200 miliar - Rp 250 miliar di antaranya dialokasikan untuk keperluan perawatan atawa maintenance aset perusahaan, sedang Rp 683 miliar sisanya sudah diserap untuk membiayai transaksi 2 aset pabrik Samator.
Selanjutnya: Aneka Gas Industri (AGII) targetkan akuisisi aset pabrik Samator rampung di kuartal I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News