kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Akuisisi Citra Sindo Utama, DKFT beralih ke besi


Rabu, 12 Februari 2014 / 07:02 WIB
Akuisisi Citra Sindo Utama, DKFT beralih ke besi
ILUSTRASI. Hot Promo PHD Duo Deluxe isi 2 loyang pizza deluxe ukuran regular Rp 52.500 (Dok/PHD_id)


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. Seperti halnya perusahaan tambang mineral lain, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) tidak bisa lagi mengekspor mineral mentah, dalam hal ini bijih nikel. Sebagai gantinya, Central Omega akan mengekspor konsentrat besi.

Langkah ini seiring dengan akuisisi terhadap kepemilikan PT Citra Sindo Utama pada 6 Februari 2014. Citra Sindo memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi bijih besi di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Perusahaan tersebut memiliki konsesi seluas 625 hektare. "Estimasi sumber daya sebesar 43 juta ton bijih besi," ujar Direktur Central Omega Resources Ciho Bangun Darmawan di Jakarta (11/2).

Kiki Hamidjaja, Presiden Direktur Central Omega mengatakan, akuisisi dilakukan lewat skema kerjasama. Dalam skema kerjasama ini, Central Omega Resources memiliki 75% saham, sedangkan perusahaan pemegang IUP Citra Sindo Utama memiliki 25% saham. "Untuk kesepakatan kerjasama ini, kami hanya membayar Rp 300 juta untuk pembuatan akta notaris, " jelas Kiki.

Produksinya diharapkan bisa dimulai bulan Juni 2014. Tahun ini Central Omega berharap bisa memproduksi 325.000 ton konsentrat besi. Pada tahun 2015 dan 2016, volumenya ditargetkan merangkak naik masing-masing 600.000 ton.

Rencananya, pertambangan bijih besi Citra Sindo Utama ini akan memproduksi konsentrat besi dengan kadar 65%. Hasilnya diekspor ke beberapa negara, termasuk Cina." Konsentrat 65% itu tidak perlu pengolahan lagi dan sesuai peraturan menteri sudah bisa diekspor," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×