Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersama dengan Glencore untuk mengakuisisi aset kilang minyak Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). Langkah diversifikasi tersebut akan semakin memperluas pasar perseroan hingga ke luar negarei.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Suryandi mengatakan, aksi korporasi itu akan semakin dapat memperluas portofolio produk Chandra Asri Group. “Ini juga sekaligus juga membuka pasar di Asia Tenggara yang saat ini sedang berkembang,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).
Tahun ini, Suryandi optimistis industri petrokimia Tanah Air akan tumbuh positif tahun ini ditopang oleh pasar domestik. Optimisme tersebut didorong oleh konsisi ekonomi Indonesia yang semakin menggeliat dengan PDB tumbuh di atas 5%.
Baca Juga: TPIA Optimistis Industri Petrokimia di Tanah Air Terus Bertumbuh, Ini Penopangnya
Meski tantangan eksternal yang berat terutama dari sisi harga bahan baku yang fluktuatif dan permintaan luar negeri yang masih melambat, ia optimistis sektor petrokimia Indonesia masih terbantu dengan tingginya permintaan di pasar domestik.
Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menilai langkah diversifikasi yang dilakukan dengan mengakuisisi kilang minyak Shell Singapura akan berdampak positif terhadap pergerakan saham TPIA.
Menurutnya, itu akan jadi tambahan sentimen positif di tengah upaya diversifikasi usaha yang dilakukan emiten tersebut ke sektor kimia dan infrastruktur pada tahun awal tahun ini serta ekspansi bisnis hingga ke luar negeri.
"TPIA yang selama ini bergerak di bidang petrokimia, kini melakukan diversifikasi dan ekspansi dengan mengakuisisi kilang minyak. Harapannya, ini bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan," kata dia dalam keterangannya, Selasa (21/5).
Baca Juga: Berkat Akuisisi Aset Shell di Singapura, Kinerja Chandra Asri (TPIA) Bakal Terkerek
Namun, Ia juga menekankan pentingnya evaluasi lebih lanjut terkait produksi dan penyaluran minyak dari kilang tersebut. Akuisisi tersebut memberikan feedback atau payback yang nyata agar tidak hanya menambah beban operasional.
Di sisi lain, TPIA juga masuk jadi pendatang baru di jajaran Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam review per Mei 2024. MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset Morgan Stanley yang banyak digunakan sebagai salah satu acuan investor sebagai dasar pemilihan aset.
Reza melihat masuknya TPIA ke dalam MSCI Global Standard Index akan berdampak positif dalam mendorong pergerakan sahamnya. Dengan melihat dua sentimen positif itu, ia memiliki target untuk harga saham TPIS di kısaran Rp 8.050- Rp8.150. “Jika level itu ditembus, maka target resisten berikutnya ada di level Rp 9.650- Rp 9.700 sepanjang dapat bertahan di atas level 9.100-9.200," ujar Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News