kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.696   51,00   0,31%
  • IDX 8.079   18,37   0,23%
  • KOMPAS100 1.119   3,24   0,29%
  • LQ45 794   -0,33   -0,04%
  • ISSI 282   1,18   0,42%
  • IDX30 416   0,12   0,03%
  • IDXHIDIV20 473   -0,78   -0,16%
  • IDX80 123   0,46   0,37%
  • IDXV30 132   0,35   0,27%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Alasan Panas Bumi Jadi Sumber Energi Terbarukan Ideal Bagi Indonesia


Rabu, 01 Oktober 2025 / 06:00 WIB
Alasan Panas Bumi Jadi Sumber Energi Terbarukan Ideal Bagi Indonesia
ILUSTRASI. Uap panas atau steam putih sedang dikeluarkan ketika membutuhkan pengurangan daya pada proses produksi di lapangan PLTP Ijen milik Medco Cahaya Geothermal.


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Indonesia berambisi menjadi produsen listrik panas bumi terbesar di dunia pada 2030 mendatang. Ini karena potensi sumber daya panas bumi pun besar, yaitu mencapai 23.742 megawatt (MW). 

Dari potensi tersebut, kapasitas terpasang listrik dari sumber panas bumi baru 2.744 MW. Atau, 11,55%. Posisi Indonesia kedua terbesar dari Amerika Serikat yang punya 3.937 MW listrik dari panas bumi.

Robert Reeves, Team Leader Geophysics Team dari Earth Sciences New Zealand yakin, potensi geotermal di Indonesia sangatlah besar. Potensi panas bumi setara 23,7 GW sekitar 40% dari total global. 

Melihat langsung lapangan panas bumi Blawan Ijen milik PT Medco Cahaya Geothermal pada pertengahan September 2025 lalu meyakinkan bahwa ada kemajuan berarti di Indonesia. 

"Yang paling membuat saya bersemangat adalah peluang Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam pengembangan panas bumi berkelanjutan, dan saya percaya di sinilah terdapat potensi kuat untuk kolaborasi serta dukungan dari Selandia Baru," ujar dia. 

Baca Juga: Mengintip Teknologi Canggih Medco Cahaya Geothermal Kembangkan PLTP Ijen

Menurut dia, Indonesia dan Selandia Baru bisa  memanfaatkan pengalaman puluhan tahun untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan pendekatan kemitraan dengan masyarakat. 

Selandia Baru memiliki pasokan energi panas bumi yang melimpah karena kita berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Steam panas bumi sudah dijadikan sumber penghasil listrik sejak tahun 1958. 

Saat ini, panas bumi berkontribusi 20% pada ketenagalistrikan di Selandia Baru. Selain panas bumi, sumber energi lainnya yaitu dari tenaga air, minyak bumi, gas alam, angin, batubara, biomassa, dan panel surya. 

Sebagai gambaran, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Indonesia pertama yaitu PLTP Kamojang - Darajat di Jawa Barat. Beroperasi secara komersial sejak tahun 1983, total kapasitas terpasang di PLTP Kamojang saat ini 235 MW. 

Baca Juga: ESG MEDC: Energi Terbarukan Geothermal Grup Medco Semakin Mengepul

Indonesia seperti hal negara lainnya, saat ini menghadapi tekanan untuk memproduksi energi bersih, andal, dan mendorong ketahanan energi. Jika dikelola dengan kehati-hatian, panas bumi punya berbagai keunggulan dibanding sumber energi lainnya. 

Antara lain, menyediakan daya beban dasar (baseload power) yang konsisten, tersedia 24/7. Hal ini berbeda dengan pembangkit surya atau angin yang bergantung pada kondisi cuaca. 

Pembangkit listrik panas bumi memiliki jejak penggunaan lahan yang relatif kecil dibandingkan dengan hidro, surya, atau ladang angin.

Pembangkit listrik dari panas bumi juga menghasilkan emisi yang sangat rendah. "Ini juga membuat geotermal adalah sumber energi ideal untuk mencapai ambisi ketahanan energi dan net zero emission," ujarnya.

Selain itu, pemanfaatan panas bumi juga dapat memungkinkan industri sekunder, seperti pengeringan kayu dan pengolahan pangan, sehingga menciptakan peluang ekonomi tambahan.

Sebagai contoh, Selandia Baru telah lama menerapkan energi panas bumi di luar listrik, di mana industri, komunitas, dan masyarakat adat (iwi) mendapatkan manfaat langsung dari panas bumi. 

"Ini adalah area di mana Indonesia dan Selandia Baru dapat bekerja sama untuk menjajaki dan merencanakan bagaimana pengembangan panas bumi bisa memicu pertumbuhan industri lokal yang lebih luas," ujar Robert. 

Beberapa hal yang bisa dipertimbangkan pemerintah untuk percepatan pengembangan geotermal antara lain mendorong kebijakan penurunan risiko eksplorasi, kerangka kerja untuk memastikan keterlibatan masyarakat, penerimaan sosial yang baik, dan insentif bagi pembangkit energi terbarukan.

Pengembangan SDM 

Juliet Ann Newson, Direktur Iceland School Energy, mengingatkan, transisi memanglah tidak mudah dan tidak akan terjadi dalam waktu cepat. Namun, pemanfaatan geotermal diperlukan untuk mendapat energi bersih. 

Selain strategi pemerintah dan industri di belakang program ini, dukungan masyarakat yang paling penting mendorong perubahan.

Dia juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Para tenaga ahli geotermal juga diharapkan mengambil pendidikan lebih tinggi, karena bisa membantu mereka melihat lebih luas mengenai industri, memetakan kebutuhan energi, dampak sosial, serta keberlanjutan energi.

Selanjutnya: Rekomendasi 6 Film Chick Flick Terbaru Untuk Para Perempuan Penggemar Drama

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Chick Flick Terbaru Untuk Para Perempuan Penggemar Drama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×