Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan, fasilitas tersebut bertujuan mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun mereka berada.
“Dengan begitu UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang dan pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien,” kata Astri.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Pangkas Biaya Logistik
Selain memberikan solusi untuk Seller, keberadaan cabang ini juga diharapkan mampu membantu pemerintah daerah menahan laju inflasi akibat dari tingginya biaya logistik dan transportasi karena pengiriman barang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menambahkan, kenaikan harga BBM akhirnya memang memaksa produsen untuk mulai mengerek harga.
“Dan ini sepertinya akan terus berlanjut. Apalagi dilihat dari isu global, krisis yang sekarang mulai melanda negara-negara besar seperti Amerika dan Inggris nantinya kemungkinan juga akan berimbas ke Indonesia. Ini tentu harus kita waspadai,” kata Adik.
Namun di sisi lain, perekonomian Indonesia selama ini kerap diselamatkan karena tingkat konsumsi dalam negeri yang cukup kuat. Salah satu contohnya adalah transaksi di e-commerce.
Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi dagang elektronik atau e-commerce sepanjang 2021 mencapai Rp401 triliun. Sedangkan di 2022 ini diprediksi meningkat 31,2% menjadi Rp 526 Triliun.
“Melihat data ini, tingkat optimisme konsumen masih tinggi. Minat belanja masyarakat, khususnya di e-commerce masih tinggi,” ujarnya.
Untuk menjaga hal tersebut, kata Adik, keandalan distribusi juga menjadi kunci. Sehingga keberadaan gudang distribusi yang bisa mendekatkan produk ke konsumen merupakan salah satu strategi yang sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













