Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai, keberadaan gudang atau distribution center sebagai hub akan sangat menguntungkan untuk mengatasi tingginya biaya logistik. Itu bisa mendekatkan distribusi barang ke konsumen.
Saat ini, perusahaan swasta pun turut turun tangan dengan berkontribusi dan menghadirkan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur, pembenahan pelabuhan, dan pembangunan gudang sebagai hub dan berbagai kegiatan lain yang terkoneksi dengan kawasan industri.
Hal itu dilakukan untuk mengurai permasalahan tingginya biaya logistik yang telah menjadi instrumen pendorong inflasi dalam beberapa waktu belakangan.
Biaya sektor transportasi dan logistik di Asia Tenggara, khususnya Indonesia masih sangat tinggi. Selain kenaikan bahan bakar minyak (BBM), besaran biaya logistik salah satunya dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu negara.
Baca Juga: ALFI Menanggapi Dampak Potensi Kenaikan Biaya Energi Terhadap Industri Logistik
“Ketika rangkaian logistik menjadi lebih pendek, maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan bisa ditekan,” kata Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan resminya, Kamis (27/10).
Yukki menambahkan, konsumen sekarang sangat selektif dan pintar untuk memilih jenis barang dan layanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Karena itu, jasa logistik maupun e-commerce yang bisa memberikan kemudahan bagi konsumen akan menjadi pilihan.
Menurutnya, saat dunia terus mengalami perubahan maka bidang logistik yang merupakan bagian dari rantai pasok juga harus ikut bergerak. ”Perusahaan jasa, termasuk logistik yang tidak adaptif akan ditinggalkan konsumen,” ujarnya.
Ia bilang, kinerja logistik Indonesia sebenarnya terus membaik sejak tahun 2014. Apalagi pemerintah juga terus melakukan pembangunan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan sentra ekonomi baru di seluruh Indonesia.
Tokopedia juga baru-baru ini membuka gudang pintar di wilayah Osowilangun, Surabaya. Gudang pintar ini dikenal dengan nama Dilayani Tokopedia. Fasilitas Dilayani Tokopedia ini melayani pemenuhan ratusan ribu produk setiap harinya dan mampu menampung kapasitas jutaan produk.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan, fasilitas tersebut bertujuan mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun mereka berada.
“Dengan begitu UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang dan pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien,” kata Astri.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Pangkas Biaya Logistik
Selain memberikan solusi untuk Seller, keberadaan cabang ini juga diharapkan mampu membantu pemerintah daerah menahan laju inflasi akibat dari tingginya biaya logistik dan transportasi karena pengiriman barang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menambahkan, kenaikan harga BBM akhirnya memang memaksa produsen untuk mulai mengerek harga.
“Dan ini sepertinya akan terus berlanjut. Apalagi dilihat dari isu global, krisis yang sekarang mulai melanda negara-negara besar seperti Amerika dan Inggris nantinya kemungkinan juga akan berimbas ke Indonesia. Ini tentu harus kita waspadai,” kata Adik.
Namun di sisi lain, perekonomian Indonesia selama ini kerap diselamatkan karena tingkat konsumsi dalam negeri yang cukup kuat. Salah satu contohnya adalah transaksi di e-commerce.
Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi dagang elektronik atau e-commerce sepanjang 2021 mencapai Rp401 triliun. Sedangkan di 2022 ini diprediksi meningkat 31,2% menjadi Rp 526 Triliun.
“Melihat data ini, tingkat optimisme konsumen masih tinggi. Minat belanja masyarakat, khususnya di e-commerce masih tinggi,” ujarnya.
Untuk menjaga hal tersebut, kata Adik, keandalan distribusi juga menjadi kunci. Sehingga keberadaan gudang distribusi yang bisa mendekatkan produk ke konsumen merupakan salah satu strategi yang sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













