Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Ia memaparkan, salah satu alasan mengapa BU BBM lain tidak melakukan trial yakni titik serah B30 Pertamina yang dinilai cukup banyak hingga ke pelosok. "Kalau BU lain kan lebih banyak ke industri," ujar Feby.
Kendati demikian, ia memastikan BU lain siap dalam memasok B30. Kontan.co.id mencatat, Berdasarkan hasil Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan yang paling banyak memasok biodiesel.
Perusahaan milik negara ini memasok sebanyak 8,38 juta kiloliter (KL). Jika dibandingkan dengan total alokasi volume bahan bakar jenis biodiesel nasional yang sebesar 9,59 juta KL, Pertamina memasok sekitar 87% biodiesel.
Baca Juga: Prospek CPO 2020: Produksi Melambat, Permintaan Sawit Melaju Lebih Kencang
Asal tahu saja, Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU BBN) jenis biodiesel yang paling banyak memasok ke Pertamina adalah PT Wilmar Nabati Indonesia sebesar 1,37 juta KL. Kemudian disusul oleh PT Musim Mas sebanyak 1,03 juta KL.
VP of Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, Pertamina paling banyak memasok biodiesel karena volume solar Pertamina paling banyak. "Tentunya jumlah biodieselnya pasti mengikuti," kata dia, Jumat (29/11).
Fajriyah menyatakan Pertamina siap memasok biodiesel untuk keperluan B30 di 2020 mendatang. Adapun sejak 21 November 2019, Pertamina juga sudah mulai mengimplementasikan B30 secara bertahap dan ditargetkan dapat menyeluruh pada Januari 2020.
Baca Juga: Harga CPO Membaik, Andira Agro Tambah Kapasitas Pabrik
Fajriyah menjelaskan hingga Desember 2019 rencananya akan ada delapan titik pencampuran bahan bakar nabati dengan kadar 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News