kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ambisi Yoyic menjadi pemain yoghurt nomor satu di Indonesia


Kamis, 29 November 2018 / 18:24 WIB
Ambisi Yoyic menjadi pemain yoghurt nomor satu di Indonesia


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  CIKARANG. Tren gaya hidup sehat yang tengah  melanda di dalam negeri menjadi peluang bisnis bagi  Mengniu Dairy Corporation, salah satu perusahaan minuman terbesar di dunia asal Tiongkok. Lewat anak usaha YoyiC Dairy Indonesia, Mengniu mulai mengoperasikab pabrik perdana di Indonesia yang berlokasi di GIIC Cikarang Jawa Barat.

Pabrik senilai U$ 50 juta itu punya kapasitas 300 ton perhari. Dan saat ini sudah mencapai 260 ton per hari. Dari produk ini diproduksi tiga varian minuman sehat ala Yoyic, label merek minuman dari Mengniu, yakni Yoghurt Yoyic leci, stroberi, dan dessert yoghurt.

Jeffry Lu Minfang, CEO of Mengniu Dairy Corporation optimistis bisa mengoptimalkan pasar yoghurt di Indonesia. Sebab, penetrasi pasar yoghurt di Indonesia masih kecil, cuma 17℅ saja. Beda dengan di negara di Eropa yang bisa mencapai lebih dari 70%. "Inilah yang membuat kami yakin dengan pasar Indonesia," katanya saat peresmian pabrik Yoyic, Kamis (29/11).

Nanti, pabrik di Indonesia itu tidak cuma melayani pasar Indonesia saja, tapi juga pasar luar negeri seperti Singapura dan Hongkong. Produk Yoyic sendiri lumayan menguasai pasar di kedua negara tersebut. Pertumbuhannya pun positif. Jeffry mengklaim mencapai 30℅ di tahun ini.
Sebetulnya yang membuat Mengniu membuat pabrik di Indonesia adalah untuk bisa membuat produk segar yang lebih dekat ke pasar. Selama ini, produk yoghurt Yoyic didatangkan langsung dari Tiongkok. "Jadi kami ingin produk segar yang sampai ke konsumen bisa lebih cepat," jelasnya.

Menurut Jeffry bahan baku pembuatan produk minuman sehat tersebut berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Seperti bahan baku air dari sumber air di Jawa Barat, dan bahan lainnya dari Oceania.

Supaya bisa mendapat respon positif pasar lokal, Yoyic sudah meriset pasar lokal. Seperti soal rasa yang diklaim berbeda dengan produk sejenis di luar negeri dan menyesuaikan selera lokal. Begitu pula ukurannya yang dibuat agak besar dari biasanya. Harganya? Jeffry memastikan produk yang mulai akan dipasarkan 1 Desember nanti bakal lebih murah dari produk sejenis.

Tak lupa saluran pemasaran konvensional dan digital bakal dilakukan Yoyic. Semuanya demi bisa menjangkau pasar domestik. Termasuk juga jaringan distribusi, terutama di pasar modern seperti supermarket.

Ke depan, Yoyic bakal terus melancarkan ekspansi. Salah satunya adalah dengan menambah pabrik lagi. Sebab pabrik di Cikarang diperuntukkan untuk pasar Jabodetabek dan sekitarnya.

Sayang, Jeffry tidak merinci lokasi dan jumlah pabrik yang akan dibangun.

Yang jelas, dengan ekspansi bisnis tersebut Yoyic Dairy Indonesia menargetkan bisa menjadi pemain yoghurt nomor satu di Indonesia. "Mudah-mudahan target tersebut bisa kami capai dalam waktu tiga sampai empat tahun mendatang," katanya kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×