Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Amerika Serikat (AS) akan terus menjadi andalan eksportir kopi dari Indonesia. Porsi perolehan ekspor kopi ke negara tersebut, mencapai 40% setiap tahunnya. Dengan demikian, nilai ekspor kopi ke AS terus naik seiring dengan naiknya nilai ekspor kopi Indonesia.
Pranoto Soenarto, Ketua Bidang Industri dan Speciality Asosiasi Eksportir & Industri Kopi Indonesia (AEKI) yang juga Direktur Operasional PT Excelso Multi Rasa, menilai, AS menjadi negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia. Sebab, negara itu mengambil 40% pangsa pasar ekspor kopi asal Indonesia.
Pranoto memperkirakan tahun ini ekspor kopi ke AS akan meningkat. Tanpa mengatakan angka pasti, dia merujuk pada kenaikan total ekspor kopi Januari 2012 yang mencapai 68% dibanding dengan ekspor kopi ke negara tersebut Januari 2011.
Data Kementerian Perdagangan (Kemdag) menunjukkan, Januari 2011, nilai ekspor kopi ke AS mencapai US$ 19,8 juta. Pada periode sama tahun 2012 melonjak menjadi US$ 33,3 juta. Tahun lalu, nilai total ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai US$ 326 juta, naik 37,61% dibanding 2010 yang sebesar US$ 237 juta.
Menurut Pranoto, kenaikan ekspor kopi ke AS tersebut tak lepas dari kenaikan harga kopi. Saat ini, harga kopi di beberapa negara produsen utama kopi dunia, seperti Brasil dan Kolombia, naik sehingga mendongkrak pula harga kopi asal Indonesia.
Di pasar AS, kopi arabika Indonesia dihargai US$ 6-US$ 7 per kilogram sementara kopi asal Brasil berharga US$ 5,5-US$ 6 per kg. "Meskipun sedikit lebih mahal, kualitas kopi Indonesia lebih baik," kata Pranoto, kemarin.
Dari berbagai jenis kopi Indonesia, jenis kopi arabika dari Mandailing dan wilayah di Sumatera Utara jadi andalan ekspor ke AS. Dengan harga paling stabil dibandingkan jenis kopi lain asal Jawa atau Toraja, produksi kopi arabika Mandailing mencapai 120.000-150.000 ton per tahun. Sedangkan arabika Jawa mencapai 10.000 ton-12.000 ton, dan arabika Toraja 4.000 ton.
Saimi Saleh, Presiden Direktur PT Indokom Citra Persada, membenarkan soal keunggulan kopi arabika. Karena itu, Indokom akan memacu ekspor kopi jenis ini.
Target ekspor kopi arabika Indokom tahun ini adalah 11.200 ton untuk arabika dan 16.800 ton untuk jenis robusta, tidak berubah dari ekspornya tahun lalu. Pada 2011, Indokom mengekspor kopi sebanyak 28.000 ton. Dari jumlah itu, 71,5% atau 23.600 ton jenis robusta dan 28,5% atau 4.400 ton arabika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News