kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Anak Usaha Bakrie & Brothers (BNBR) Bidik Penjualan 200 Unit Bus Listrik pada 2023


Senin, 21 November 2022 / 15:49 WIB
Anak Usaha Bakrie & Brothers (BNBR) Bidik Penjualan 200 Unit Bus Listrik pada 2023
ILUSTRASI. Bus listrik dipajang usai penandatanganan nota kesepahaman antara PT VKTR Teknologi Mobilitas dan PT Jasa Sarana, di Jakarta, Jumat (17/6/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) menargetkan penjualan bus listrik bisa semakin moncer di tahun depan. 

Chief Executive Officer (CEO) VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W Setijono mengungkapkan pihaknya mengharapkan penjualan bis listrik bisa mencapai 150 unit hingga 200 unit di 2023. 

“Tentu ini penjualan bus listrik tidak hanya untuk Transjakarta saja, tetapi ada di market-market lainnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/11). 

Saat ini Gilarsi mengungkapkan, sebanyak 30 unit bus listrik Transjakarta yang beroperasi saat ini, seluruhnya buatan VKTR. 

Baca Juga: Toyota Resmi Memulai Produksi Mobil Hybrid di Indonesia

Pada pertengahan 2022 ini, VKTR bekerja sama dengan PT Transjakarta dan Equimake Holdings Plc, spesialis elektrifikasi kendaraan komersial berbasis di Inggris untuk meretrofit 3.000 bus diesel dan CNG menjadi bus listrik. 

Gilarsi memaparkan, kerja sama untuk meretrofit bus Transjakarta akan berjalan efektif di tahun 2023. Dia mengungkapkan, di tahun ini pihak Transjakarta akan menyusun anggaran belanja (budgeting) untuk menentukan jumlah dan jenis bus mana yang akan dikonversi terlebih dahulu. 

“Biaya yang harus dikeluarkan Transjakarta untuk meretrofit satu bus kira-kira senilai Rp 2,5 miliar. Sedangkan kalau bus listrik baru harganya Rp 5 miliar,” ungkapnya. 

Setelah proses budgeting selesai, di 2023 VKTR akan membuat prototipe bus terlebih dahulu. Setelah Transjakarta sepakat dengan model busnya, barulah bis listrik tersebut bisa diproduksi masal pada 2024.  

Saat ini VKTR sudah memiliki fasilitas manufaktur yang dapat memproduksi bus listrik baru. Kapasitas pabrik tersebut sekitar 10 unit bus dalam satu hari, tergantung dengan tingkat kesulitan. 

Adapun untuk menjalankan program retrofit bus diesel ke listrik, Gilarsi mengakui, pihaknya akan menyiapkan peralatan pendukung operasional dan kapasitas sesuai dengan yang dibutuhkan. 

“Kami menunggu kesiapan Transjakarta juga, tidak bijak juga kalau kami sudah mengeluarkan dana untuk peralatan sekaran tetapi produknya belum siap. Regulasinya juga baru selesai,” jelasnya. 

Baca Juga: Prospek Menarik, Bisnis Bus Listrik Mulai Dilirik

Sedangkan untuk mempersiapkan peralatan pendukung operasional tersebut membutuhkan dana yang cukup besar. Meskipun belum bisa memerinci berapa nominalnya, VKTR akan mengandalkan dana dari internal Perusahaan dan juga pinjaman dari perbankan. 

Selain mengembangkan bus listrik, VKTR juga sedang mempersiapkan diri untuk menjual truk listrik. Gilarsi mengungkapkan, pihaknya sedang membangun prototipe truk listrik yang baru maupun retrofit truk diesel ke listrik. 

Pengembangan truk listrik juga akan berjalan di tahun depan karena VKTR menyesuaikan peningkatan permintaan kendaraan listrik untuk menunjang operasional industri tertentu. 

"Nantinya truk listrik yang akan diproduksi berkisar 1,5 ton, 4 ton, hingga 8 ton, kendaraan yang kapasitasnya banyak digunakan di sektor logistik dan perkebunan,” terangnya. 

Tidak cuma bis dan truk, VKTR bahkan berencana untuk merilis sepeda motor listrik di pertengahan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×