kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Anak Usaha Indika (INDY) Kebut Proyek Gasifikasi Batubara


Senin, 24 Juni 2024 / 19:32 WIB
Anak Usaha Indika (INDY) Kebut Proyek Gasifikasi Batubara
ILUSTRASI. PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), terus mengebut proyek gasifikasi batubara . ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), terus mengebut proyek gasifikasi batubara dengan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 257,4 juta.

Head of Corporate Communications Ricky Fernando mengatakan bahwa Kideco telah mengajukan rencana pengembangan batubara sebagai syarat perpanjangan izin dari PKP2B menjadi IUPK dan telah mendapat persetujuan Rencana Pengembangan Batubara PT Kideco Jaya Agung melalui teknologi UCG pada bulan Januari 2022.

Ia menjelaskan, nilai tambah produk yang dihasilkan berupa listrik PLTMG yang direncanakan beroperasi pada 2029 dan memiliki daya 6 MW.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Serap Capex Setara Rp 613,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Selain PLTMG, produk lain yaitu ammonia urea yang direncanakan mulai beroperasi tahun 2031 dengan kapasitas 100 ribu ton ammonia per tahun atau 172 ribu ton urea per tahun.

"Proses yang saat ini dilakukan Kideco untuk mencapai target realisasi UCG di tahun 2029 dan 2031 adalah perizinan lingkungan yang sekarang masih dalam tahap penyusunan," kata Ricky kepada KONTAN, Senin (24/6).

Catatan Kontan menunjukkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merestui proyek hilirisasi batubara PT Kideco Jaya Agung. Anak usaha INDY akan memiliki kapasitas produk peningkatan nilai tambah (PNT) sebesar 100.000 ton per tahun untuk ammonia dan 172.000 ton per tahun untuk urea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×