Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Analis memproyeksikan Mind Id akan membeli 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan harga premium. Hal ini sejalan dengan perubahan posisi kepemilikan Indonesia yang semakin besar di dalam perusahaan nikel tersebut.
Berdasarkan kabar terkini, divestasi 14% saham INCO akan dilakukan oleh Vale Canda Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining dengan proporsional.
“Vale Canada sama Sumitomo sama-sama melepas proporsional 14% saham,” ujar Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo kepada Kontan.co.id, Senin (13/11).
Namun sayang, dia tidak bisa memberikan gambaran perihal nilai saham yang akan dilepas kedua perusahaan tersebut karena saat ini pihaknya baru memasuki proses buka data.
Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat melihat Mind Id akan sulit mendapatkan harga di bawah pasar karena transaksi saat ini berbeda dibandingkan ketika Mind Id mengakuisisi 20% saham INCO pada 2020.
Baca Juga: MIND ID Ingin Jadi Pemegang Saham Terbesar Vale Indonesia (INCO)
Pada kali ini, posisi Mind Id akan lebih kuat di mana ada penambahan 14% saham di dalam INCO. Meski demikian, jika VCL dan Sumitomo masing-masing melepaskan 7% sahamnya, maka posisi Mind Id tetap sedikit di bawah Vale Canada. Perinciannya, Mind Id akan menggenggam 34% saham dan VCL 36,79% saham.
“Dengan posisi Vale Canada masih di atas sedikit Mind Id, harga saham yang didivestasikan Vale tetap di posisi premium. Meski ini tidak terlalu mahal jika Mind Id bersikeras ingin menjadi pemilik mayoritas,” jelasnya kepada Kontan.co.id dihubungi terpisah.
Teguh menjelaskan, harga premium ini hitungannya berdasarkan nilai buku perusahaan atau price book value (PBV). Dia menjelaskan saat ini nilai PBV INCO di sekitar Rp 3.000 per saham, sedangkan harga saham INCO di pasar sekitar Rp 4.000 per saham. Artinya, posisi saham INCO hari ini berada di atas nilai bukunya.
“Harga spesial yang diharapkan mungkin bisa setara atau sedikit bawah harga pasar sekarang yang masih di atas nilai buku, tetapi tidak mungkin di bawah atau sama dengan nilai buku,” terangnya.
Di luar itu semua, lanjut Teguh, bertambahnya kepemilikan saham INCO di Mind Id akan membawa kedua belah pihak menjalin join ownership di mana manajemen Mind Id akan menduduki posisi top management.
“Misalnya dari komisaris INCO ada lima orang itu minimal dua orang dari MIND ID, begitu juga di posisi direktur. Artinya Mind Id ikut menjadi mengendalikan perusahaan. Harga sebagai pengendali ini mahal sekali,” jelasnya.
Dalam catatan Kontan.co.id sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, melalui divestasi 14% saham ini, MIND ID memiliki keuntungan yakni mengisi posisi Komisaris Utama dan Direktur Utama di Vale Indonesia.
Baca Juga: Vale Sepakat Lepas Saham, MIND ID Bisa Kempit 34% Saham INCO
Saat ini, proses diskusi untuk divestasi ini masih berkutat pada kesepakatan harga 14% saham tersebut.
"Sedang dibicarakan kedua pihak, yang penting harganya harus harga spesial untuk kita," ujarnya di Kementerian ESDM, Jumat (10/11).
Arifin melanjutkan, proses divestasi ditargetkan tuntas pada tahun ini. Salah satu pertimbangannya yakni proses divestasi sudah berlangsung cukup lama.
Saat ini mayoritas saham Vale Indonesia masih dipegang Vale Canada Limited (VCL) dengan porsi kepemilikan saham 43,79%.
Dengan porsi kepemilikan tersebut, VCL saat ini masih menjadi entitas pengendali atas Vale Indonesia. Sementara itu, MIND ID saat ini memiliki kepemilikan 20%, sisanya dimiliki Sumitomo Metal Mining 15,03%, dan kepemilikan publik sebesar 21,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News